Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 Maret 2021
P. 21

KOMISI IX DPR RI PANTAU PROGRES BSU DAN KARTU PRAKERJA DI NTB

              Mataram - Komisi IX DPR RI memantau progres pelaksanaan program bantuan subsidi upah
              (BSU) dan kartu prakerja di Nusa Tenggara Barat.

              Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI, Ansory Siregar mengatakan, bahwa terdapat 3
              provinsi yang menjadi konsen Komisi IX dalam melihat progres program bantuan subsidi upah
              (BSU) dan kartu prakerja, yakni Jawa Barat, Bengkulu dan NTB.

              "Jadi kami ingin mengetahui informasi capaian dan sejauh mana pelaksanaan dan penanganan
              program ini dan penanggulangan PMI di NTB," ujarnya di Kantor Gubernur NTB di Mataram,
              Kamis.

              Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini, mengakui bahwa pemerintah ingin mengetahui sejauh mana
              program pemulihan yang dilaksanakan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan
              BPJS Ketenagakerjaan dalam melaksanakan upaya pemulihan ekonomi akibat COVID-19.

              Ia menjelaskan, awal tahun 2020 kartu prakerja dimulai dengan anggaran sebesar Rp10 triliun,
              kemudian ditambah lagi sebesar Rp10 riliun, sehingga menjadi Rp20 triliun. Sedangkan untuk
              BSU sebesar Rp30 triliun.

              "Harapannya anggaran ini tersalurkan dengan baik kepada masyarakat. Sehingga masyarakat
              yang  terdampak  COVID-19  dapat  menikmati  anggaran  ini  demi  memenuhi  kebutuhan  dan
              kesejahteraanya di tengah wabah COVID-19," terangnya.
              Mengenai  permasalahan  pendataan  kartu  prakerja,  ia  menyatakan  harus  ada  prakerja  yang
              offline untuk masyarakat yang tidak dapat mengakses secara online. Begitupun pekerja yang
              tidak masuk di BPJS Ketenagakerjaan harus dibuatkan strategi dan kebijakan lain. Terhadap hal
              ini, ia menegaskan agar Kementerian Tenaga Kerja memberikan data prakerja dan BSU yang
              terdata online kepada daerah, agar dapat disinergikan dan diinventarisir data masyarakat yang
              telah ikut program ini.

              "Pokoknya  aspirasi  dan  masukan  dari  pertemuan  ini  akan  kami  bawa  ke  sidang  DPR  untuk
              diperbaiki dan disempurnakan penyalurannya," tegas Ansory.

              Sekretaris  Daerah  Provinsi  NTB,  H  Lalu  Gita  Ariadi,  menyampaikan  kondisi  Pekerja  Migran
              Indonesia (PMI) di NTB. Akibat pandemi selama setahun belakangan ini, banyak yang mengalami
              pemutusan hubungan kerja. Termasuk juga pekerja yang sudah memenuhi syarat untuk bekerja
              di luar negeri terpaksa ditunda keberangkatannya.

              Hal ini menjadi persoalan tersendiri bagi daerah. PMI yang pulang kembali ke NTB, diperlakukan
              dengan baik dengan menerapkan protokol COVID-19. Termasuk kelanjutan pekerjaan mereka
              akan dikoordinasikan dengan Kabupaten/Kota.
              Mengenai kartu prakerja dan BSU, Mik Gite sapaan Sekda NTB, menyampaikan bahwa masih
              banyak masyarakat yang belum terjangkau program kartu prakerja akibat minimnya pemahaman
              dan  persoalan  fasilitas  seperti  jaringan yang tidak  mendukung  dan peralatan  komputer  atau
              gadget untuk mengakses secara online. Begitu juga dengan BSU untuk pekerja yang terdaftar
              di BPJS Ketenagakerjaan saja yang dapat. Padahal masih banyak pekerja yang belum terdata.

              "Ini harus menjadi atensi pemerintah pusat. Semoga kendala ini dapat disampaikan komisi IX
              kepada pemerintah," harap Sekda.
              Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, Hj Wismaningsih menyampaikan,
              tentang kesulitan pendataan secara online. Ini salah satu penyebab masih rendahnya pengikut
              program prakerja. Termasuk kendala fasilitas dan prasarana.

                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26