Page 260 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 JULI 2021
P. 260
ADA 1.057 PERUSAHAAN PELANGGAR PPKM DI DKI DITUTUP SEMENTARA
DINAS Tenaga Kerja, Transmigrasi (Nakertrans) dan Energi DKI Jakarta menindak terhadap
1.057 perusahaan yang tidak menjalankan aturan sebagaimana berlaku dalam masa pandemi
covid-19.
Kepala Dinas Nakertrans dan Energi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, dalam periode 5-
28 Juli ini telah dilakukan inspeksi mendadak (sidak) di 1.469 perusahaan.
"Hasilnya, 967 perusahaan ditutup sementara waktu karena melanggar protokol kesehatan
(prokes) dengan temuan pekerja atau karyawan yang terkonfirmasi positif COVID-19. Kemudian,
90 perusahaan lainnya juga ditutup sementara waktu karena diketahui tidak menjalankan
prokes," ujarnya, Kamis (29/7).
Andri menjelaskan, Dinas Nakertrans dan Energi DKI Jakarta membuka kanal laporan bahwa
perusahaan yang bersangkutan telah melaksanakan protokol pencegahan penularan covid-19
melalui email hikesja.nakertrans@jakarta.go.id.
Sedangkan, untuk pengaduan dan pelaporan pekerja terkonfirmasi covid-19 dapat dilakukan
melalui aplikasi JAKI atau bit.ly/covid19perusahaan.
"Kanal atau layanan aduan online tersebut juga menjadi acuan untuk pihaknya melakukan sidak
ke perusahaan atau perkantoran. Sebesar 90% berasal dari aduan masyarakat yang masuk
melalui kanal aduan, JAKI, dan WhatsApp," terangnya.
Menurutnya, selain mengerahkan pengawas yang rutin melakukan sidak ke sejumlah
perusahaan, Dinas Nakertrans dan Energi juga melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam
melakukan pemeriksaan dan pengawasan di lapangan melalui laporan yang masuk.
"Sejauh ini belum ada perusahaan yang mengulangi kesalahan sampai saat ini. Kita minta semua
perusahaan taat aturan untuk keselamatan bersama," ungkapnya.
Ia menambahkan, ada aturan baru yang harus dipahami secara seksama dan dilaksanakan oleh
industri orientasi eskpor serta penunjangnya pada PPKM Darurat Level 4 dan Level 3. Industri
orientasi eskpor hanya dapat beroperasi satu sif dengan kapasitas maksimal 50 persen staf hanya
di fasilitas produksi/pabrik, serta 10 persen untuk pelayanan administrasi perkantoran guna
mendukung operasional.
Hal ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2021 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 dan Level 3 Corona Virus Disease 2019
di Wilayah Jawa dan Bali.
"Dalam peraturan sebelumnya tidak dijelaskan satu atau dua sif, dijelaskannya hanya 50% waktu
yang bersamaan. Sehingga, Disnaker seluruh Indonesia mengusulkan ke Dirjen PHI & JSK dan
Dirjen Binwasnaker dan K3 saat ada rakornis. Alhamdulillah dalam Instruksi Mendagri Nomor 24
Tahun 2021 sudah menjawab keraguan petugas kami di lapangan dalam menerjemahkan SK
dan instruksi sebelumnya," tandasnya. (OL-13)
259