Page 115 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 115

Ringkasan

              Belasan buruh yang mewakili setidaknya 480 buruh pabrik rokok PT Sinar Magnit, menggeruduk
              Kantor DPRD Kabupaten Malang untuk menemui Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang dan
              Kepala Disnaker Kabupaten Malang.

              Mereka datang untuk mengadukan nasibnya yang di-PHK secara sepihak serta pesangon THR
              yang belum dibayarkan. "Garis besarnya tidak lain adalah menuntut pesangon dan sisa THR yang
              belum dibayarkan kepada 480 orang karyawan," ucap Yiyesta Ndaru Abadi selaku pengacara
              dari Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila.



              TUNTUT PESANGON SEGERA DIBAYARKAN, BURUH ROKOK DI MALANG GERUDUK
              KANTOR DPRD
              Belasan buruh yang mewakili setidaknya 480 buruh pabrik rokok PT Sinar Magnit, menggeruduk
              Kantor DPRD Kabupaten Malang untuk menemui Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang dan
              Kepala Disnaker Kabupaten Malang.

              Mereka datang untuk mengadukan nasibnya yang di-PHK secara sepihak serta pesangon THR
              yang belum dibayarkan. "Garis besarnya tidak lain adalah menuntut pesangon dan sisa THR yang
              belum dibayarkan kepada 480 orang karyawan," ucap Yiyesta Ndaru Abadi selaku pengacara
              dari Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila.
              Setiap buruh seharusnya mendapatkan pesangon dalam jumlah Rp 50 juta lebih. "Setiap butuh
              seharusnya mendapatkan pesangon antara Rp 50 juta sampai Rp 60 juta," terangnya.

              "Sisa THR yang belum dibayarkan ada 35 persen atau sekitar Rp 1.730.000,-," sambungnya.

              PHK sendiri dilakukan PT Sinar Magnit sejak sebulan yang lalu. "Dan dilakukan secara sepihak
              oleh pihak pabrik, mereka diberikan surat dan disuruh mengambil di Jamsostek. Setelah itu para
              buruh dianggap tidak bekerja dari tanggal sekian sampai tanggal sekian," jelasnya.

              Sementara yang mendapatkan PHK kebanyakan adalah buruh yang sudah bekerja selama 20
              tahun lebih. "Yang di-PHK sendiri banyak yang masa kerjanya diatas 20 tahun, bahkan ada yang
              sampai 30 tahun," tuturnya.
              PT Sinar Magnit sendiri sudah dinyatakan pailit dan secara operasional tidak berkerja kembali.
              Namun, tersiar kabar jika PT Sinar Magnit akan melakukan perubahan nama perusahaan.

              "Tapi kalau ada sampai perubahan nama (perusahaan) itukan sudah menjadi motif yang gak
              bener. Sedangkan hak-hak buruh ini belum dibayarkan secara lunas. Bahkan tidak ada usaha
              pembayaran sama sekali untuk pesangon," ujarnya.

              Meskipun  dalam  kondisi  yang  kurang  baik,  Yiyesta  menegaskan  jika  hak-hak  buruh  harus
              dikedepankan.  "Padahal  meskipun  kondisi  perusahaan  pailit,  tapi  menurut  undang-undang
              ketenagakerjaan  bahwa  hak-hak  buruh  adalah  hak  istimewa  dan  harus  didahulukan,"
              ungkapnya.

              Hari ini setidaknya ada 300 buruh yang berdemo di depan pabrik, sementara 15 sisanya menemui
              Kepala Disnaker dan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang.

              "Hari ini ada sekitar 300 karyawan yang melakukan aksi demo di pabrik, sementara sisanya yang
              tidak ikut itu usianya sudah sepuh. Jadi memang disarankan untuk tidak ikut saja," ucapnya.




                                                           114
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120