Page 172 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 172

Ketua Departemen Komunikasi dan Media, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar
              Cahyono menuturkan, pihaknya berencana menggelar sejumlah unjuk rasa dan mogok untuk
              menuntut pemerintah membatalkan Omnibus Law UU Ciptaker.

              Aksi-aksi tersebut akan dilakukan kelompok buruh KSPI bertepatan dengan pelaksanaan sidang
              Judicial  Review  UU  Ciptaker  di  Mahkamah  Konstitusi  (MK).  Sebelumnya  kelompok  buruh
              melayangkan gugatan uji materi ini pada 2 November lalu.

              Hanya saja menurut Kahar, hingga kini pihaknya belum mendapatkan jadwal sidang uji materi
              atau  judicial  review  yang  ditentukan  MK.  Dia  menuturkan,  aksi  mengawal  sidang  MK  bakal
              dilakukan buruh se-Jabodetabek di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi di Jalan Merdeka Barat,
              Jakarta Pusat.

              "Ketika  sidang  mulai,  bersamaan  dengan  persidangan  dilakukan  saat  itulah  aksi  pengawalan
              akan  dilakukan,"  terang  Kahar  lewat  sambungan  telepon  kepada  CNNIndonesia.com,  Rabu
              (11/11).
              Sementara, aksi mogok nasional ditempuh terkait tuntutan buruh agar pemerintah menaikkan
              upah minimum provinsi (UMP) 2021.

              Mengenai  kenaikan  UMP  ini,  KSPI  sebelumnya  sempat  menggelar  aksi  di  Kementerian
              Ketenagakerjaan  pada  Selasa  (10/11).  Kata  Kahar,  buruh  sempat  ditemui  perwakilan
              Kementerian Ketenagakerjaan dari Ditjen Pengubahan. Akan tetapi pertemuan tersebut belum
              menemukan kesepakatan.

              Menurut dia, aksi mogok kerja dianggap sah dilakukan buruh bila pemerintah atau perusahaan
              gagal menaikkan tuntutan buruh menaikkan upah.

              "Nah di masing-masing perusahaan pasti akan perundingan. Ketika perundingan itu tidak ada
              titik temu punya hak buruh untuk melakukan mogok kerja itu," tutur dia.

              Sementara  itu,  Juru  Bicara  Gerakan  Buruh  Bersama  Rakyat  (Gebrak),  Nining  Elitos
              mengungkapkan, buruh bersama sejumlah elemen masyarakat lain seperti nelayan, mahasiswa,
              petani, hingga masyarakat juga akan kembali melakukan aksi maraton sebelum aksi puncak pada
              17 November mendatang di Jakarta.

              Aksi  maraton  akan  dilakukan  di  sejumlah  daerah.  Tuntutannya  masih  sama,  mendesak
              pemerintah agar segera mencabut UU Nomor 11/2020.
              "Tuntutannya  masih  batalkan  UU  Ciptaker,  kedua  hentikan  represifitas  pemerintah  terhadap
              rakyat," ungkap Nining kepada CNNIndonesia.com, Rabu (11/11).

              Sehari sebelumnya pada Selasa (10/11), Gebrak sempat menggelar aksi di kawasan Patung Kuda
              di Jalan Medan Merdeka Barat. Dalam aksi yang bertepatan dengan Hari Pahlawan ini, massa
              buruh  yang  bergabung  dengan  mahasiswa  membawa  sejumlah  simbol  kritik  terhadap
              pemerintah.

              Mereka membawa borgol berukuran raksasa sebagai simbol bahwa Presiden Joko Widodo dan
              DPR secara bersama-sama telah melakukan pelanggaran hukum karena tidak mau membatalkan
              Undang-undang Cipta Kerja padahal jelas undang-undang ini cacat secara formil dan materiil.

              "Satu borgol buat Jokowi, satu borgol buat anggota DPR. Karena kami menduga ada pelanggaran
              hukum di dalam UU Cipta Kerja," kata salah satu orator dalam aksi tersebut, Selasa (10/11).

              (thr/nma) window.


                                                           171
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177