Page 176 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 176

"Selamat bagi Sobat yang telah mendapat SMS pengumuman sebagai penerima Kartu Prakerja
              Gelombang 11!" dilansir dari laman instagram @prakerja.go.id, Rabu (11/11/2020).
              Pengumuman ini akan dikirim lewat SMS kepada 382.868 penerima manfaat. Adapun kuota ini
              berasal dari jumlah penerima Kartu Prakerja gelombang 1 hingga gelombang 10 yang dicabut
              kepesertaannya.  Pencabutan  kepesertaan  terjadi  karena  peserta  tidak  melakukan  pembelian
              pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah mereka dinyatakan lolos sebagai penerima Kartu
              Prakerja.

              Untuk itu, bagi yang sudah menerima pemberitahuan lolos kartu Prakerja Gelombang 11, bisa
              mengikuti langkah-langkah berikut untuk mengikuti pelatihan:

              1. Cek dashboard akun Prakerja untuk memastikan dana pelatihan sudah tersedia.

              2.  Bandingkan  pelatihan  di  Bukalapak,  Mau  Belajar  Apa,  Pintaria,  Pijar  Mahir,  Sisnaker,
              Sekolahmu, atau Tokopedia.

              3. Pilih pelatihan sesuai kebutuhanmu.

              4. Beli pelatihan dan bayar dengan Nomor Kartu Prakerja.

              5. Batas waktu pembelian pelatihan adalah 30 hari sejak menerima SMS pengumuman. Bila lewat
              dari waktu tersebut, maka kepesertaan akan dicabut.
              "Saat ini, kami sedang mengirimkan dana ke akun Prakerja Sobat secara bertahap. Bila dananya
              belum tersedia, silakan cek kembali akun Prakerja Sobat secara berkala, ya," tulis akun Kartu
              Prakerja.

              Sebagai informasi, bantuan Kartu Prakerja tidak diberikan dalam bentuk kartu fisik. Karena itu,
              Sobat akan mendapatkan Nomor Kartu Prakerja yang dapat digunakan untuk membeli pelatihan.

              Pemerintah menjalankan program Kartu Prakerja sebagai salah satu realisasi janji kampanye
              Presiden  Joko  Widodo  (Jokowi  ).  Tujuan  dari  Kartu  Prakerja  ini  untuk  mengentaskan
              pengangguran.  Namun, pada tahun  ini  program  Kartu  Prakerja  diakselerasi  sebagai  bantuan
              untuk masyarakat terimbas Covid-19.

              Tak disangka, program ini mendapatkan sambutan yang tinggi dari masyarakat. Tercatat, ada
              lebih dari 42 ribu pendaftar Kartu Prakerja dari berbagai daerah di Indonesia.

              Seiring  tingginya  animo  masyarakat,  besar  pula  potensi  kecurangan  yang  terjadi.  Seperti
              pemalsuan data saat mendaftar. Sebagai catatan, Aparatus Sipil Negara (ASN) atau Pegawai
              Negeri Sipil (PNS) tidak termasuk sebagai yang berhak mendapatkan manfaat dari program ini.

              Kepala  Seksi  Evaluasi  dan  Pelaporan  Bantuan  Hukum  Tata  Usaha  Negara  Kejaksaan  Agung,
              Sunandar  Pramono,  mengatakan  bahwa  PNS yang  memalsukan  data  untuk  mendaftar  Kartu
              Prakerja dapat melanggar aturan kode etik PNS. Sanksinya bisa dilakukan pemecatan.

              "Kalau konteksnya secara itu jelas pidana administratif dan melanggar kode etik PNS. Mereka
              kan ada kewajiban membawa wibawa negara. Jika tidak menjaga perlakuannya akan dikenakan
              hukuman kode etik," ujar Sunandar dalam diskusi panel Kartu Prakerja, Selasa (10/11/2020).
              Dalam konteks formil, kata sunandar, pemalsuan data ini sudah masuk kejahatan. Berdasarkan
              UU ITE, Sunandar mengatakan hukumannya bisa di atas 5 tahun penjara.

              "Konteks formil sudah masuk kejahatan, tapi kalo materil sudah bisa ditahan. Yang diatur pada
              UU kependudukan ITE itu berat bisa di atas 5 tahun," jelas Sunandar.


                                                           175
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181