Page 215 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 215

Ringkasan

              Sejumlah Praktisi menyakini Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
              yang  baru  diundangkan  dapat  menjadi  solusi  permasalahan  ekonomi,  khususnya
              ketenagakerjaan  yang  dihadapi  Indonesia.  Manfaat  dari  UU  Cipta  Kerja  ini  mampu  memicu
              permintaan tenaga kerja di Tanah Air melalui investasi dengan reformasi ekonomi yang serius.



              SEJUMLAH PRAKTISI YAKIN UU CIPTA KERJA KUNCI PERSOALAN EKONOMI
              INDONESIA

              Sejumlah Praktisi menyakini Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
              yang  baru  diundangkan  dapat  menjadi  solusi  permasalahan  ekonomi,  khususnya
              ketenagakerjaan  yang  dihadapi  Indonesia.  Manfaat  dari  UU  Cipta  Kerja  ini  mampu  memicu
              permintaan tenaga kerja di Tanah Air melalui investasi dengan reformasi ekonomi yang serius.

              Kepala Departemen Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri mengatakan, saat ini kebutuhan lapangan
              kerja di Indonesia terus meningkat. Selain banyak usia yang baru masuk pasar kerja, saat ini
              banyak yang menjadi korban PHK karena krisis ekonomi akibat Covid-19.

              "Ini adalah angin segar untuk reformasi perekonomian kita yang selama ini dibebani regulasi
              yang  tidak  perlu.  Bahkan,  menjadi  sumber-sumber  resesi  ekonomi,"  kata  Yose  Rizal  Damuri
              dalam diskusi virtual, kemarin.
              Menurut dia, langkah Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto
              sudah tepat untuk pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah dinilai sudah melakukan sejumlah
              upaya untuk memulihkan perekonomian nasional di tengah masa pandemi.

              "Mudah-mudahan,  dengan  adanya  deregulasi  yang  signifikan  dari  UU  ini  dunia  usaha  di
              Indonesia semakin meningkat. Saya yakin kelak UU ini akan mendorong peningkatan investasi
              di Indonesia," terang dia.

              Senada, Peneliti Senior Padjadjaran Inisiatif Slamet Usman Ismanto mengatakan, pengesahan
              UU  Cipta  Kerja  harus  mampu  menjawab  keinginan  publik  tentang  peningkatan  daya  dorong
              ekonomi melalui sektor investasi, tata kelola birokrasi dan peningkatan daya saing global.

              "Di tengah kondisi dinamika ekonomi global yang tak menentu, UU Cipta Kerja harus mampu
              menginjeksi pertumbuhan ekonomi lewat sektor investasi dan membuka seluas-luasnya daya
              serap tenaga kerja," harap akademisi dari Unpad Ini.

              Daya saing Indonesia, lanjut dia, harus mampu ditunjukkan oleh kinerja ekonomi yang membaik,
              efisiensi  pemerintah,  efisiensi  bisnis  dan  penyediaan  infrastruktur  yang  memadai.  Sehingga,
              peringkat IMD World Competitiveness Ranking kita terus meningkat tak lagi diperingkat 40.

              Pasca pengesahan UU Cipta Kerja, pemerintah harus membangkitkan daya saing Indonesia yang
              selama ini terpuruk akibat regulasi dan birokrasi pemerintah yang terlalu rumit dan berakibat
              pada kurangnya daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan utama investasi.

              "Butuh  kerja  sama  dari  berbagai  pihak  saat  ini  untuk  dapat  kembali  bangkit  dan  mengatasi
              kondisi pandemi dan memulihkan kondisi ekonomi nasional di tahun depan," kata Slamet.
              Sementara itu, Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Vokasi, dan Kesehatan BPP Hipmi Sari Pramono
              meyakini, UU Cipta Kerja bisa menjadi solusi bagi angkatan kerja Indonesia. Sebab, regulasi
              sapu jagat itu dinilai akan memudahkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari
              sisi perizinan.


                                                           214
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220