Page 64 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 64

Sementara, akumulasi klaim JHT dari Januari-September 2020 mencapai Rp 24,5 triliun atau naik
              26,28% yoy. Dengan tren kenaikan itu, lembaga negara ini telah menyiapkan anggaran untuk
              hadapi lonjakan klaim ke depan.

              BP  Jamsostek  telah  menyiapkan  likuiditas  pembayaran  klaim  atas  semua  Program  baik  JHT,
              Jaminan  Kecelakaan  Kerja  (JKK),  Jaminan  Kematian  (JK)  dan  Jaminan  Pensiun  (JP).  "BP
              Jamsostek  membuat  proyeksi  cashflow  atas  kemungkinan  kenaikan  klaim  dan  penurunan
              penerimaan iuran akibat dampak Covid-19 maupun implementasi PP terkait relaksasi iuran," kata
              Irvansyah  Utoh,  Deputi  Direktur  Bidang  Humas  dan  Antara  Lembaga  BP  Jamsostek,  Rabu
              (11/11).

              Dengan begitu, BP Jamsostek mampu memenuhi kebutuhan liabilitas setiap program. Apalagi,
              badan hukum publik ini telah melaksanakan pengelolaan dana sesuai regulasi, penyesuaian aset
              dengan liabilitas dan kondisi perekonomian melalui penempatan aset yang dinamis.

              Strategi alokasi aset ini selalu mengutamakan hasil yang optimal untuk peserta, dengan risiko
              yang terukur. "Tentunya tetap dengan penekanan pada aspek kepatuhan dan kehati-hatian,"
              jelasnya.

              BP Jamsostek juga mengalihkan mayoritas portofolio pada instrumen investasi yang memberikan
              hasil pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi. Lalu pembayaran klaim bersumber dari
              hasil investasi baik bunga deposito, kupon obligasi, dividen saham dan pembagian hasil investasi
              reksadana, deposito dan obligasi jatuh tempo di bulan atau tahun berjalan.

              Hingga  September  20020,  kepesertaan  BP  Jamsostek  sebanyak  50,4  juta  pekerja.  Menurun
              dibanding September 2019 yang mencapai 53,1 juta pekerja. Penerimaan iuran BP Jamsostek
              sampai September mencapai 67,25% dari target tahun ini. Ini setara Rp 55,58 triliun. "Kalau
              secara yoy ada peningkatan 5,33% dibanding periode sama tahun sebelumnya," ujar Sumarjono,
              Direktur Perencanaan Strategis dan TI BP Jamsostek.

              Hingga September, total dana yang dikelola BP Jamsostek mencapai Rp 450 triliun. Tumbuh
              dibandingkan September 2019 mencapai Rp 430 triliun. Kebanyakan dana merupakan investasi
              JHT.


              Ferrika Sari
              Klaim BP Jamsostek naik karena jumlah kasus PHK bertambah





























                                                           63
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69