Page 67 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 NOVEMBER 2020
P. 67

SEPAKAT, UMK 2021 JEMBER TAK BERUBAH

              Jumlah daerah di Jawa Timur (Jatim) yang memutuskan tak menaikkan besaran upah minimum
              kabupaten/kota (UMK) 2021 terus bertambah. Terakhir di Jember. Dipastikan, UMK tahun depan
              sama dengan saat ini. Sebesar Rp 2.355.662.

              Hal itu diputuskan setelah Dewan Pengupahan (DP) Kabupaten Jembermenggelar sidang pleno
              di  salah  satuhotel  di  Kelurahan  Tegal  Besar,  Kaliwates,  kemarin  (11/11).  Sidang  tersebut
              membahas  sejumlah  poin  terkait  upah  dan  nasib  para buruh  Salah  satunya  penetapan  UMK
              Jember pada 2021.

              Forum itu berlangsung cukup lama. Sekitar dua jam Sidang juga sempat jeda sekitar satu jam.
              Penyebabnya,  sempat  terjadi  perbedaan  pendapat,  terutama  antara  perwakilan  buruh  dan
              pengusaha. Akhirnya kedua pihak bisa berembuk dengan model kalkus. Pembicaraan delapan
              mata yang terdiri atas dua perwakilan Apindo dan dua orang dari serikat pekerja. Pertemuan itu
              juga dihadiri satu mediator.
              "Alhamdulillah,  keduanya  sama-sama  sepakat.  Meski  tidak  ada  kenaikan,  perusahaan
              berkomitmen  untuk  memberikan  kesejahteraan  kepada  pekerjanya,"  jelas  pakar  hukum
              ketenagakerjaan Aries Harianto yang juga bertindak sebagai mediator.

              Mengenai teknis dan waktunya, hal itu disesuaikan dengan kriteria masing-masing karyawan
              atau  pekerja.  Namun,  yang  pasti,  semua  hasil keputusan  kemarin  sama-sama  menghasilkan
              komitmen  untuk  kepengawasan  dan  kontrol.  "Sehingga  ini  bisa  menjadi  kesepakatan  yang
              membuat kedua pihak legawa dan berkomitmen bersama," imbuh Aries.

              Sementara  itu,  Kepala  Dinas  Ketenagakerjaan  (Disnaker)  yang  juga  Wakil  Ketua  DP  Jember
              Bambang Edi Santoso menerangkan, seperti apa pun hasil kesepakatan forum DP itu sebenarnya
              sudah memiliki dasar hukum dan aturan yang ada. "Alhamdulillah sudah adakepu-tusan dari
              forum ini. Kami harapkan nanti tetap menjadi komitmen bersama sehingga terealisasi dengan
              baik," tuturnya.

              Ketua  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (SPSI)  Kabupaten  Jember  Koster  Sianipar
              mengungkapkan, kondisi pandemi kian melemahkan perekonomian masyarakat. Karena itu, jika
              UMK tidak dinaikkan, pihaknya menilai daya beli masyarakat akan kian lemah. "Dan berdampak
              terhadap lemahnya perusahaan. Pengusaha pasti juga sulit bergeliat kembali," ucapnya.

              Sementara itu, salah satu perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jember Imam
              mengatakan,  kenaikan  upah  dalam  situasi  pandemi  saat  ini  dinilai  memberatkan  pengusaha
              "Segala  sektor  saat  ini  tengah  melemah  Bisa  dipastikan,  kalau  ada  kenaikan  upah  hal  itu
              membuat perusahaan atau pengusaha sulit bergeliat," tuturnya. (mau/rus/c9/ris)






















                                                           66
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72