Page 211 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MARET 2021
P. 211

Dunia usaha meminta pemerintah memperpanjang relaksasi iuran Badan Penyelenggara Jaminan
              Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-TK) yang pernah diberikan selama tahun 2020 lalu.
              Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman yang
              mewakili  para  pengusaha  menyatakan  lantaran  masih  banyak  pengusaha  yang  mengalami
              kesulitan arus kas.

              "Mohon  dukungan  Ibu  (Menkeu)  relaksasi  BPJS-TK  relaksasinya  diperpanjang  Bu  karena  ini
              perusahaan masih banyak yang struggling cash flow-nya. Kami kalau didukung seperti tahun lalu
              untuk relaksasi untuk (iuran) pensiun ini diperpanjang relaksasinya," ucap Adhi dalam Rapat
              Kerja Kemendag, Kamis (4/3/2021).

              Pernyataan  ini disampaikan  Adhi  dalam  sesi  tanya-jawab  dengan Menkeu.  Adhi  menjelaskan
              relaksasi  yang  ia  maksud  bukan  berarti pengusaha  meminta  untuk  tidak  membayar.  Namun
              pengusaha akan tetap membayar dengan penundaan.

              "Prinsipnya kami tetap akan bayar tapi ditunda. Mohon dukungan dari Ibu. Januari 2021 kemarin
              kami menerima surat cinta bahwa relaksasi ini dihentikan," ucap Adhi.

              Menteri  Keuangan  Sri Mulyani  yang  hadir  secara  virtual  dalam  rapat kerja  Kemendag belum
              mengiyakan maupun menolak usulan itu. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan
              akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.

              "BPJS TK saya cek pak (Adhi). Saya belum lihat. Dengan adanya kepengurusan baru, direksi
              baru kami akan lihat dari Bu Menaker dan kondisi BPJS-TK sendiri kebijakannya seperti apa,"
              ucap Sri Mulyani.

              Sri  Mulyani  menjelaskan  terhentinya  relaksasi  iuran  BPJS-TK  itu  memang  disebabkan  karena
              selesainya masa berlaku kebijakan itu yang mengikuti tahun anggaran 2020. Pada 2021 sendiri,
              hanya beberapa kebijakan yang dilanjutkan misalnya, insentif pajak yang diperpanjang sampai
              Juni 2021.

              Meski demikian, Sri Mulyani membuka peluang usulan itu bisa diterima. Pasalnya, permintaan
              pengusaha berkaitan penundaan pembayaran ketimbang dibebaskan dari iuran. Hanya saja hal
              ini masih harus mempertimbangkan keadaan BPJS-TK sendiri.

              "Saya sih mendukung kalau industri untuk pulih ya pulih benar dan seluruhnya bisa dinormalisir
              apalagi  sifatnya  penundaan  untuk  memberi  mekanisme  agar  cashflow  perusahaan  jadi  lebih
              kuat. Saya akan cek," ucap Sri Mulyani.


























                                                           210
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216