Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2021
P. 138
KEMNAKER, APINDO, KADIN, DAN PEKERJA GELAR DEKLARASI GOTONG ROYONG
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin)
Indonesia, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), dan Pimpinan Konfederasi Serikat
Pekerja/Serikat Buruh menggelar Deklarasi Gotong Royong Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
Masyarakat (PPKM) Darurat sesuai Instruksi Mendagri nomor 15 tahun 2021 tentang PPKM
Darurat Covid-19 di wilayah Jawa-Bali.
Deklarasi Gotong Royong menghadapi PPKM Darurat tersebut ditandai dengan pembacaan
bersama deklarasi dan dilanjutkan penandatanganan deklarasi oleh Menaker Ida Fauziah (Unsur
Pemerintah); Hariyadi Sukamdani (Unsur Pengusaha); Arsjad Rasjid (Unsur Industri); dan Ketua
Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Yorrys Raweyai; Presiden Konfederasi
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea; Presiden Konfederasi Serikat
Pekerja BUMN, Ahmad Irfan Nasution; Presiden Konfederasi Sarikat Buruh Muslim Indonesia (K-
Sarbumusi), Syaiful Bahri Anshori (Unsur Pekerja/Buruh) di ruang Tridharma Kemnaker, Jakarta,
Rabu (13/7).
Dalam sambutannya secara virtual, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
(Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa pemerintah tak bisa menyelesaikan
persoalan Covid-19 tanpa kerja sama dengan para pengusaha maupun pekerja.
"Kami harus bahu membahu untuk mengatasi Covid-19 ini. Saya percaya kalau dilakukan ini
dengan kompak, sungguh-sungguh, tidak terlalu takut bahwa ini tidak bisa diatasi," ujar Menko
Luhut yang juga Koordinator PPKM Darurat itu.
Menko Luhut menegaskan sikap pemerintah untuk bergotong royong menjalankan PPKM Darurat
mengatasi Covid-19 ini, terutama kepatuhan menjalankan protokol kesehatan, membutuhkan
kerja sama dengan para pengusaha dan pekerja/buruh.
"Kunci utama bukan obat, bukan vaksin, tapi protokol kesehatan dan kita harus paralel seiring
berjalan untuk bisa mengontrol ke depan mengenai Covid-ini," kata Luhut.
Hal senada dikatakan Menaker Ida Fauziyah.
Menurutnya, kunci utama menghadapi situasi pandemi Covid-19 ini, harus memiliki percaya diri
yang tinggi dan selalu optimistis. Kreativitas dan inovasi harus terus dilakukan untuk dapat
bangkit dari keterpurukan.
"Yang paling penting lagi adalah semua upaya ini tidak bisa dijalankan secara parsial, namun
harus dilakukan secara serentak bersama-sama, dengan melibatkan pengusaha dan pekerja
sebagai tanggungjawab dan persoalan bersama," katanya.
Selain tantangan kondisi pandemi Covid-19, tantangan disrupsi yang dihadapi masyarakat
pekerja/buruh di seluruh dunia. Dia menilai masyarakat termarjinal, pekerja/buruh
berpendidikan dan keterampilan rendah menjadi golongan paling terdampak akibat Covid-19.
"Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen bersama sekaligus kolaborasi antara pemerintah,
pengusaha dan pekerja/buruh, agar dapat mengatasi tantangan ketenagakerjaan yang dilandasi
semangat saling peduli, optimis, dan bersama-sama bangkit dari dampak pandemi Covid-19,"
ujarnya.
Deklarasi ini, kata Menaker Ida Fauziyah, dilakukan demi para pejuang kesehatan yang gugur,
demi para tenaga kesehatan yang terus berjuang habis-habisan, demi rakyat Indonesia yang
hari ini masih terbaring sakit, dan demi para ibu yang mencemaskan anak-anaknya.
137