Page 151 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2021
P. 151
LUHUT INGATKAN KUNCI UTAMA HADAPI PANDEMI COVID-19 IALAH TAAT
PROKES
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan,
kunci utama dalam penanganan covid-19 adalah kepatuhan dalam penerapan protokol
kesehatan (prokes).
Hal itu dia sampaikan dalam acara Deklarasi Gotong Royong menghadapi PPKM darurat bersama
Kementerian/Lembaga dan asosiasi pengusaha serta serikat buruh pada Selasa (13/7).
"Kunci utama bukan obat, bukan vaksin, tapi protokol kesehatan dan kita harus paralel seiring
berjalan untuk bisa mengontrol ke depan mengenai covid-19 ini," kata Luhut dalam
keterangannya, Selasa (13/7).
Dia menuturkan, pemerintah tak bisa menyelesaikan persoalan covid-19 tanpa kerja sama dan
bantuan dari masyarakat, termasuk dengan para pengusaha maupun pekerja.
"Kita harus bahu membahu untuk mengatasi covid-19 ini. Saya percaya kalau kita lakukan ini
dengan kompak, sungguh-sungguh, kita tidak terlalu takut bahwa ini tidak bisa kita atasi," ucap
Luhut.
Hal senada disampaikan Menteri Ketanagakerjaan Ida Fauziyah. Menurutnya, kunci utama
menghadapi situasi pandemi covid-19 ini dengan tidak bisa dijalankan secara parsial.
"Namun harus dilakukan secara serentak bersama-sama, dengan melibatkan pengusaha dan
pekerja sebagai tanggungjawab dan persoalan bersama," katanya.
Selain tantangan kondisi pandemi covid-19, tantangan disrupsi yang dihadapi masyarakat
pekerja/buruh di seluruh dunia. Ida menilai masyarakat termarjinal, pekerja/buruh
berpendidikan dan keterampilan rendah menjadi golongan yang terdampak akibat covid-19.
"Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen bersama sekaligus kolaborasi antara pemerintah,
pengusaha dan buruh agar dapat mengatasi tantangan ketenagakerjaan agar bersama-sama
bangkit," tandasnya.
Adapun pembacaan bersama deklarasi dan dilanjutkan penandatanganan oleh Menaker Ida
Fauziah, Ketua Kadin Arsjad Rasjid, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)
Yorrys Raweyai, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena
Wea dan lainnya. (OL-7).
150