Page 239 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2021
P. 239

sebagaimana diatur dalam UUD 1945, UU Kesehatan, dan UU Karantina; program vaksinisasi
              Covid-19 ini adalah tanggungjawab negara


              Ringkasan

              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  dan  buruh  Indonesia  mendukung  upaya
              pemerintah untuk melawan pandemi Covid-19 dengan cara melakukan vaksinisasi. Pemberian
              vaksin kepada rakyat, termasuk kaum buruh dan keluarganya, adalah tugas negara. "Apa pun
              bentuk  dan  strategi  pemberian  vaksin,  termasuk  pembiayaannya  menjadi  tanggung  jawab
              pemerintah dan pengusaha. Mencakup dimulainya program vaksin gotong royong dan vaksin
              berbayar secara individu," ujar Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Senin(12/7/2021).


              KSPI: VAKSIN GOTONG ROYONG CUMA LIP SERVICE

              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  dan  buruh  Indonesia  mendukung  upaya
              pemerintah untuk melawan pandemi Covid-19 dengan cara melakukan vaksinisasi. Pemberian
              vaksin kepada rakyat, termasuk kaum buruh dan keluarganya, adalah tugas negara.

              "Apa pun bentuk dan strategi pemberian vaksin, termasuk pembiayaannya menjadi tanggung
              jawab pemerintah dan pengusaha. Mencakup dimulainya program vaksin gotong royong dan
              vaksin berbayar secara individu," ujar Presiden KSPI Said Iqbal di Jakarta, Senin(12/7/2021).

              Lanjut Said, KSPI siap mengikuti program vaksinasi tersebut. Tetapi KSPI mempermasalahkan
              pemberian vaksin yang dilakukan secara berbayar, baik program vaksin gotong royong maupun
              vaksin  berbayar  secara  individu  yang  rencananya  dikeluarkan  oleh  Kimia  Farma.  Jika  ini
              dilanjutkan, patut diduga akan terjadi komersialiasi yang hanya akan menguntungkan pihak-
              pihak tertentu.

              "Setiap  transaksi  jual  beli  dalam  proses  ekonomi  berpotensi  menyebabkan  terjadinya
              komersialisasi  oleh  produsen  yang  memproduksi  vaksin  dan  pemerintah  sebagai  pembuat
              regulasi,  terhadap  konsumen  dalam  hal  ini  rakyat  termasuk  buruh  yang  menerima  vaksin,"
              tambah Said.

              Dia mengatakan, program vaksinasi berbayar yang dikenal dengan nama vaksin gotong royong,
              sekalipun  biaya  vaksinasi  dibayar  oleh  pengusaha,  apalagi  vaksin  berbayar  secara  individu,
              dikhawatirkan  akan  terjadi  komersialisasi  vaksin  atau  transaksi  jual  beli  harga  vaksin  yang
              dikendalikan oleh produsen (pembuat vaksin).

              Terkait semua program vaksin berbayar itu, ada beberapa alasan yang menjadi kekhawatiran
              KSPI akan menyebabkan komersialisasi.

              1. Berkaca dari program rapid tes untuk mendeteksi ada atau tidaknya seseorang terpapar virus
              Covid-19 (baik rapid test sereologi, antigen, dan PCR), mekanisme harga di pasaran cenderung
              mengikuti  hukum  pasar.  Awalnya  pemerintah  menggratiskan  program  rapid  tes,  tetapi
              belakangan rapid tes terjadi komersialisasi dengan harga yang memberatkan. Misalnya, adanya
              kewajiban rapid tes sebelum naik pesawat dan kereta api, bertemu pejabat, bahkan ada buruh
              yang masuk kerja pun diharuskan rapid tes.

              "Akhirnya ada semacam komersialiasi, dari yang awalnya digratiskan. Bahkan perusahaan yang
              awalnya mengratiskan rapid tes bagi buruh di tempat kerja masing-masing akhirnya setiap buruh
              harus melakukannya secara mandiri (membayar sendiri)," imbuhnya.



                                                           238
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244