Page 252 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2021
P. 252

peraturan UU Ketenagakerjaan, termasuk kepatuhan PPKM darurat dengan cara memberikan
              peringatan  berupa  nota  pemeriksaan  agar  perusahaan  memenuhi  ketentuan  peraturan
              perundang-undangan termasuk PPKM dengan batas waktu tertentu.



              MENAKER TAK INGIN PPKM DARURAT CIPTAKAN SUASANA TAK KONDUSIF BAGI
              PENGUSAHA

              JAKARTA  --  Koordinasi  Kadisnaker  Provinsi,  Kabupaten/Kota  yang  intensif  dengan  aparat
              penegak hukum lain di masa PPKM Darurat ini, diyakini akan menciptakan suasana kondusif bagi
              keberlangssungan usaha. Sebab kehadiran pengawas ketenagakerjaan, polisi, TNI, dan Satpol
              PP dalam waktu bersamaan saat pelaksanaan PPKM Darurat, dikhawatirkan akan menimbulkan
              iklim kurang kondusif bagi keberlangsung usaha.

              "Kita tak ingin PPKM Darurat ini menciptakan suasana yang tidak kondusif bagi keberlangsungan
              usaha Karenanya diperlukan kordinasi yang intensif dengan aparat penegak hukum yang lain,"
              kata Menaker Ida Fauziyah beberapa waktu lalu.

              Ida  menjelaskan,  meskipun  Kemnaker  memiliki  dasar  hukum  untuk  melakukan  penegakan
              pelaksanaan K3 di perusahaan, namun dalam suasana saat PPKM saat ini, dibutuhkan kordinasi
              dengan aparat hukum lain, yang juga melaksanakan penegakkan pelaksanaan PPKM darurat.

              "Koordinasi ini penting, agar fungsi masing-masing aparat penegak hukum dapat dilaksanakan
              secara efektif dan di sisi lain juga tidak membuat perusahaan semakin tertekan dengan adanya
              kunjungan-kunjungan pemeriksaan yang tak teroganisir dengan baik," ucapnya.

              Ida  menambahkan,  langkah  lain  yang  perlu  dilakukan  Pengawas  Ketenagakerjaan  dalam
              melakukan pengawasan yakni pertama, tindakan preventif-edukatif, sebagai upaya pembinaan
              atau sosialisasi pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19 di tempat kerja. "Saya
              ingin sampaikan juga ke Kadin, Apindo, kita sepakat penting mendahulukan preventif-edukatif,"
              katanya.

              Langkah berikutnya bagi Pengawas Ketenagakerjaan yakni tindakan represif non justicial. Hal ini
              merupakan  upaya  pemenuhan  peraturan  UU  Ketenagakerjaan,  termasuk  kepatuhan  PPKM
              darurat  dengan  cara  memberikan  peringatan  berupa  nota  pemeriksaan  agar  perusahaan
              memenuhi  ketentuan  peraturan  perundang-undangan  termasuk  PPKM  dengan  batas  waktu
              tertentu.

              “Setelah  itu  baru  mengambil  langkah  represif  justicial  yakni  upaya  paksa  melalui  lembaga
              pengadilan  untuk  mematuhi  ketentuan  peraturan  UU  Ketenagakerjaan,  termasuk  ketentuan
              PPKM  darurat  dengan  melakukan  proses  penyidikan  oleh  pengawas  ketenagakerjaan  selaku
              penyidik pegawai negeri sipil (PPNS)," katanya.

              Dengan  tahapan-tahapan  tersebut,  Ida  masih  berharap  dengan  menciptakan  iklim
              ketenagakerjaan yang kondusif, preventif-edukatif dan seterusnya, suasana kondusif di tengah
              PPKM darurat itu bisa tercipta.

              Ditegaskannya, PPKM darurat ini membutuhkan komitmen dari semua pihak. Lama atau tidaknya
              keberlangsungan PPKM darurat sangat tergantung dari konsistensi seluruh pihak menjalankan
              PPKM  darurat  ini.  Semakin  tak  konsisten  semua  pihak  menjalankannya,  tentu  semakin  lama
              proses PPKM darurat ini.

              “Jadi lama atau tidak, tergantung dari kita semua. Tidak hanya pemerintah, tapi juga Pemda,
              perusahaan, pekerja, masyarakat, seluruhnya punya tanggung jawab besar dan tanggung jawab
              sama untuk konsisten menjalankan pelaksanaan PPKM darurat tersebut,“ pungkas Ida.

                                                           251
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257