Page 62 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JULI 2021
P. 62

KEMNAKER, APINDO HINGGA PEKERJA DEKLARASI GOTONG ROYONG: KOMITMEN
              BANGKIT DARI DAMPAK PANDEMI
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  bersama  Kamar  Dagang  dan  Industri  (Kadin)
              Indonesia,  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),  dan  Pimpinan  Konfederasi  Serikat
              Pekerja/Serikat Buruh menggelar Deklarasi Gotong Royong Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
              Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah Jawa-Bali.

              Deklarasi  Gotong  Royong  menghadapi  PPKM  Darurat  tersebut  ditandai  dengan  pembacaan
              bersama deklarasi dan dilanjutkan penandatanganan deklarasi oleh Menaker Ida Fauziah (Unsur
              Pemerintah); Hariyadi Sukamdani (Unsur Pengusaha); Arsjad Rasjid (Unsur Industri); dan Ketua
              Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Yorrys Raweyai.

              Lalu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea;
              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja BUMN, Ahmad Irfan Nasution; Presiden Konfederasi Sarikat
              Buruh Muslim Indonesia (K-Sarbumusi), Syaiful Bahri Anshori (Unsur Pekerja/Buruh) di ruang
              Tridharma Kemnaker, Jakarta, Rabu (13/7/2021).

              Dalam  sambutannya,  Menteri  Koordinator  Bidang  Kemaritiman  dan  Investasi  Luhut  Binsar
              Pandjaitan, menegaskan bahwa pemerintah tak bisa menyelesaikan persoalan Covid-19 tanpa
              kerja sama dengan para pengusaha maupun pekerja.
              "Kita harus bahu membahu untuk mengatasi Covid-19 ini. Saya percaya kalau kita lakukan ini
              dengan kompak, sungguh-sungguh, kita tidak terlalu takut bahwa ini tidak bisa kita atasi," kata
              Luhut yang juga Koordinator PPKM Darurat itu.

              Luhut  menegaskan  sikap  pemerintah  untuk  bergotong  royong  menjalankan  PPKM  Darurat
              mengatasi Covid-19 ini, terutama kepatuhan menjalankan protokol kesehatan, membutuhkan
              kerja sama dengan para pengusaha dan pekerja/buruh.

              "Kunci utama bukan obat, bukan vaksin, tapi protokol kesehatan dan kita harus paralel seiring
              berjalan untuk bisa mengontrol ke depan mengenai Covid ini," kata Luhut.

              Hal  senada  dikatakan  Menaker  Ida  Fauziyah.  Menurutnya,  kunci  utama  menghadapi  situasi
              pandemi Covid-19 ini, harus memiliki percaya diri yang tinggi dan selalu optimistis.

              Kreativitas dan inovasi harus terus dilakukan untuk dapat bangkit dari keterpurukan.

              "Yang paling penting lagi adalah semua upaya ini tidak bisa dijalankan secara parsial, namun
              harus  dilakukan  secara  serentak  bersama-sama,  dengan  melibatkan  pengusaha  dan  pekerja
              sebagai tanggungjawab dan persoalan bersama," katanya.

              Selain  tantangan  kondisi  pandemi  Covid-19,  tantangan  disrupsi  yang  dihadapi  masyarakat
              pekerja/buruh di seluruh dunia.

              Ia  menilai  masyarakat  termarjinal,  pekerja/buruh  berpendidikan  dan  keterampilan  rendah
              menjadi golongan paling terdampak akibat Covid-19.

              "Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen bersama sekaligus kolaborasi antara pemerintah,
              pengusaha dan pekerja/buruh, agar dapat mengatasi tantangan ketenagakerjaan yang dilandasi
              semangat saling peduli, optimis, dan bersama-sama bangkit dari dampak pandemi Covid-19,"
              ujarnya.

              Deklarasi ini, kata Menaker Ida Fauziyah, dilakukan demi para pejuang kesehatan yang gugur,
              demi para tenaga kesehatan yang terus berjuang habis-habisan, demi rakyat Indonesia yang
              hari ini masih terbaring sakit, dan demi para ibu yang mencemaskan anak-anaknya.


                                                           61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67