Page 7 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 JANUARI 2021
P. 7

BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek saat ini menjalankan 4 program jaminan sosial, yakni
              jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan
              Pensiun (JP).

              Adanya  tambahan  JKP,  tentu  diharapkan  apabila  aturan  turunan  teknis  dan  petunjuk
              pelaksanaan akan keluar dan nampak bahwa pekerja atau buruh harus mengalokasikan dana
              untuk program JKP apabila terkena PHK.

              Timboel Siregar selaku Koordinator Advokasi BPJS Watch menuturkan, bahwa JKP tersebut diatur
              dalam pasal 46A, 46B, 46C, 46D dan 46E. Hal ini merupakan jaminan sosial baru yang terintegrasi
              dengan lima jaminan sosial lainnya. Jaminan ini memberikan manfaat berupa uang tunai kepada
              korban  PHK.  Dimana  terdapat  kompensasi  sebesar  6  bulan  yang  akan  ditanggung  dimana
              ketentuannya akan diatur oleh PP.

              Ditengah Pandemi covid-19 tentu berdampak pada PHK masai yang tidak terelakkan, hal ini
              dikarenakan Pandemi covid-19 ini telah banyak membuat semua simpul ekonomi berhenti total
              dan berimbas pada pelambatan ekonomi.

              UU Cipta Kerja mengatur bahwa setiap pekerja kontrak bila terjadi pemutusan hubungan kerja
              akan diberikan kompensasi penuh. Sedangkan bagi karyawan tetap akan diberikan pesangon
              dan itupun harus diberikan secara penuh.
              UU Cipta Kerja bisa dibilang sebagai payung hukum. Dalam penerapannya, masih membutuhkan
              aturan  turunan  mulai  dari  Peraturan  Pemerintah  hingga  Peraturan  Menteri.  Tentu  sangat
              disayangkan jijca ada pihak yang tidak memahami substansi UU Cipta Kerja secara menyeluruh.
              Apalagi, penjelasan yang terlanjur beredar di masyarakat justru diwarnai hoax dan disinformasi
              yang mampu menyulut emosi masyarakat.

              Pada  kesempatan  berbeda,  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  menjelaskan,
              bahwa di dalam Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja, terdapat aturan yang secara tegas
              menjelaskan bahwa pemerintah akan memberikan jaminan sosial berupa uang tunai dan peluang
              kesempatan kerja.

              Oleh sebab itu, Program jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) juga telah ditambahkan pada UU
              Cipta Kerja pada klaster ketenagakerjaan. Undang-undang ini memberikan kepastian bahwa hak
              pesangon tersebut diterima  oleh pekerja/buruh dengan  adanya  skema di  samping  pesangon
              yang diberikan pengusaha.

              Yang terpenting, ketika buruh di-PHK para buruh akan diarahkan untuk mendapatkan pelatihan
              peningkatan kemampuan kerja sehingga nantinya pekerja tersebut dengan mudah mendapatkan
              pekerjaan baru. Kemudian, dalam hal perlindungan pekerja atau buruh yang menghadapi proses
              pemutusan hubungan kerja, UU Cipta Kerja tetap mengatur mengenai ketentuan persyaratan
              dan tata cara,. PHK.

              Dalam UU Cipta Kerja juga tetap memberikan ruang bagi serikat pekerja atau serikat buruh
              dalam memperjuangkan kepentingan anggotanya yang sedang mengalami proses PHK.

              Selain  itu,  Ida  juga  menegaskan  bahwa  UU  Cipta  Kerja  juga  memperjelas  pengaturan
              pengupahan bagi pekerja atau buruh selama PHK dan masih dalam proses ketingkat hubungan
              industrial  sampai  adanya  keputusan  pengadilan  yang  berkekuatan  hukum  tetap.Hal  tersebut
              menurutnya sudah sesuai dengan ketentuan Mahkamah Konstitusi tahun 2011. Dimana ketika
              terdapat  proses  PHK,  maka  buruh  atau  pekerja,  masih  mendapatkan  upah.  Ketentuan  ini
              ditegaskan pula dalam * undang-undang cipta kerja.

              Untuk itu sudah jelas kiranya bahwa UU Cipta Kerja merupakan regulasi yang menjadi jaring
              pengaman bagi para pekerja jika dirinya terdampak PHK.
                                                            6
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12