Page 149 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2021
P. 149

migrasi tenaga kerja sektor perikatan, dan pemrosesan hasil perikanan serta boga bahari di Asia
              Tenggara.
              Sekretaris  Jenderal  Kemnaker  Anwar  Sanusi  selaku  co-chair  National  Programme  Advisory
              Committee  (NPAC)  Meeting  menjelaskan,  diskusi  konsultasi  yang  diadakan  secara  virtual  itu
              memberi  kesempatan  berkonsultasi  dengan  para  pemangku  kepentingan  relevan  guna
              mengidentifikasi area aksi prioritas.

              "Selama diskusi, didapatkan informasi bahwa beberapa pemangku kepentingan telah memiliki
              atau dalam proses mendirikan pusat-pusat layanan untuk sektor perikanan dan pengolahan hasil
              ikan," kata Anwar, Rabu (21/7).

              Dari dialog yang melibatkan berbagai pihak berkepentingan itu, tertangkap beragam pandangan
              dan representatif pekerja, pemberi kerja, pemerintah, sektor swasta, para pembeli, organisasi
              non pemerintah, peneliti, mitra pembangunan, sampai masyarakat sipil.

              "Para  peserta  banyak  gagasan  dan  usulan  kegiatan.  Banyak  permasalahan  dalam  sektor
              perikanan muncul dan didiskusikan dan solusi pun ditawarkan dengan niat untuk memperbaiki
              situasi, agar dapat lebih mendukung dan melindungi para pekerja migran," ujar Anwar.

              Dalam  kesempatan  itu,  sejumlah  pemangku  kepentingan  mengusulkan  dukungan  bagi
              pengembangan lebih lanjut dari apa yang sudah dimiliki. Namun, mereka menghadapi kendala
              terkait  ketidaktepatan  pemahaman  lingkup  dan  keefektifan  layanan  yang  diberikan  saat  ini,
              termasuk hal-hal yang dapat dikembangkan.

              Anwar memberi contoh, Kemnaker yang memiliki Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) di beberapa
              lokasi.  Terkait  awak  kapal  ikan,  perbaikan  kurikulum  pelatihan  maritim  dinilai  perlu  agar
              kurikulum tetap relevan dengan kebutuhan di kapal-kapal ikan asing.

              Koordinator Program Nasional Ship to Shore Rights Southeast Asia (SEA) Programme ILO Alberta
              Bonasahat menambahkan, tujuan lain dari diskusi yaitu melindungi hak-hak tenaga kerja, juga
              mendorong  kehadiran  lingkungan  kerja  yang  aman  dan  nyaman  bagi  para  pekerja  migran
              sepanjang siklus migrasi, mulai dari masa perekrutan hingga akhir masa kontrak kerja.

              Tujuan berikutnya, untuk memberdayakan pekerja migran, keluarga mereka, organisasi, dan
              komunitasnya dalam upaya mewujudkan dan menjalankan hak-hak mereka.

              "Gagasan dan usulan aksi yang mengemuka dalam dialog ditangkap dan didokumentasi, area
              aksi  prioritas  akan  menjadi  dasar  pengembangan  rencana  kerja  Ship  to  Shore  Rights  SEA
              Indonesia," kata Albert.

              (rea)





















                                                           148
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154