Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2021
P. 39
Menaker mengungkapkan perbedaan lain subsidi upah kali ini, yaitu nilainya sebesar Rp 500 ribu
atau lebih kecil dibandingkan program subsidi gaji pada 2020 yang sebesar Rp 600 ribu per
bulan. Selain itu, Ida Fauziyah mengatakan subsidi upah yang disiapkan rencananya hanya untuk
sektor non-kritikal, yang berada di wilayah PPKM Darurat atau saat ini disebut level 4.
“Bantuan subsidi upah ini berbeda dengan tahun 2020. Subsidi upah ini diberikan kepada sektor
yang terdampak terutama kepada PPKM level 4. Jadi hanya diberikan kepada sektor non-kritikal
dan berada pada zona PPKM level 4,” kata Ida saat konferensi pers secara virtual, Rabu (21/7).
Pekerja terdampak yang dimaksud Menaker, yakni yang dirumahkan karena penerapan PPKM
level 4. Selain itu juga mengalami pemotongan gaji.
“Jadi terbatas pada dua hal tadi dan tentu saja ketentuannya dengan upah Rp 3,5 juta ke
bawah,” tambahnya.
Politisi PKB itu juga menjelaskan, stimulus tersebut sudah dikoordinasikan dengan Komite PEN,
Kementerian Keuangan, dan BPJS Ketenagakerjaan. Ia mengatakan data calon penerima
bantuan upah bersumber dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang sudah diverifikasi dan
validasi sesuai ketentuan.
Terkait dengan hal tersebut, kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan juga menjadi syarat bagi
pekerja untuk bisa dapat subsidi gaji ini. Bukan sekadar jadi peserta, namun juga harus aktif
membayar iuran dan tidak punya tunggakan.
Ida mendorong pekerja yang belum menyerahkan data nomor rekening BPJS Ketenagakerjaan
untuk segera menyerahkannya ke perusahaan tempatnya bekerja. Sehingga bisa diteruskan ke
BPJS Ketenagakerjaan. Ia memastikan penerima subsidi upah tepat sasaran karena ada data di
BPJS Ketenagakerjaan.
“Mekanisme penyaluran subsidi gaji diberikan kepada pekerja atau buruh sebesar Rp 500 ribu
per bulan selama 2 bulan yang akan diberikan sekaligus. Artinya satu kali pencairan dan pekerja
akan menerima subsidi Rp 1 juta,” ungkap Ida.
38