Page 77 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2021
P. 77
Ida menyebut BLT akan diberikan kepada sekitar 8 juta pekerja yang bergaji di bawah Rp3,5
juta per bulan. BLT diberikan sebesar Rp500 ribu per bulan untuk dua bulan. BLT akan dicairkan
sekaligus dua bulan sehingga buruh akan menerima Rp1 juta. Namun, belum disampaikan kapan
BLT akan dicairkan.
"Respons kami terhadap penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak terhadap ekonomi
dan daya beli buruh serta guna mendukung bisnis dan buruh selama pandemi dan PPKM, maka
kami mengusulkan memberi subsisi upah kepada para pekerja yang terdampak," beber Ida pada
konferensi pers daring, Rabu (21/7).
Ia menyebut calon penerima disyaratkan berstatus WNI dan merupakan penerima upah yang
merupakan anggota dari BPJS Ketenagakerjaan sampai Juni 2021.
Kemudian, calon penerima merupakan pekerja di daerah PPKM Level 4 dan merupakan pekerja
di sektor terdampak, yakni sektor industri, barang konsumsi, barang jasa terkecuali jasa
pendidikan dan kesehatan, transportasi, aneka industri, properti, dan real estate. "Proses
penyaluran subsidi upah oleh bank penyalur dilakukan dengan pemindahbukuan dana dari bank
penyalur kepada rekening penerima bantuan melalui bank yang dihimpun dalam Himbara (bank
BUMN)," jelasnya.
Ida menjelaskan bahwa data calon penerima akan bersumber dari BPJS Ketenagakerjaan karena
dinilai data merupakan yang paling lengkap dan valid untuk penyaluran BLT.
Nantinya, data calon penerima akan diverifikasi dan divalidasi oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk
kemudian diserahkan kepada Kemnaker.
"Data penerima subsidi upah diambil dari BPJS Ketenagakerjaan sampai 30 Juni 2021, sehingga
hanya peserta yang terdaftar dan memenuhi persyaratan yang akan menerima," beber Ida.
Oleh karena itu, ia mengimbau pekerja untuk segera menyerahkan nomor rekeningnya kepada
perusahaan untuk diteruskan kepada BPJS Ketenagakerjaan.
Sebelumnya, dalam paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada konferensi pers APBN KiTA edisi
Juli 2021, besaran subsidi upah rencananya diberikan senilai Rp1,2 juta per pekerja dalam sekali
penyaluran.
76