Page 5 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 NOVEMBER 2020
P. 5
terjangkit virus ini berhasil diidentifikasi di gerbang.pertama kedatangan, sehingga 'sebagian
besar bisa langsung dikarantina di Wisma Atlet dan akhirnya sembuh.
Sejak awal, Migrant GARE sudah mengungkapkan kekhawatiran ketika pemerintah, dalam hal ini
Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI),
berencana membuka kesempatan penempatan kembali pekerja migran ke luar negeri. Rencana
ini mengikuti euforia "kenormalan baru" yang diintroduksi pemerintah dengan dalih
menggerakkan perekonomian yang lesu.
Rencana itu diimplementasikan dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 294 Tahun 2020.
Langkah yang terburu-buru ini memperlihatkan kembali bahwa orientasi ekonomi kebijakan
penempatan pekerja migran mengalahkan dimensi perlindungan. dan keselamatan mereka pada
masa pan-demi.
Hingga saat ini, kurva penularan Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda
penurunan, bahkan makin menjulang hampir menambus angka setengah juta kasus. Di luar
negeri, beberapa negara yang sebelumnya mendeklarasikan penurunan jumlah kasus juga
mengalami gelombang kedua penularan Covid-19. Data Kementerian Luar Negeri per 22
November 2020 memperlihatkan 158 warga negara Indonesia, yang sebagian besar pekerja
migran, meninggal di berbagai negara, 437 orang dirawat, dan 1.377 orang sembuh.
kesehatan.
Sejak keputusan menteri itu berlaku, Migrant CARE memantau dampaknya di daerah-daerah
basis pekerja migran. Kebijakan ini telah mendorong kembali proses perekrutan yang berpotensi
menyebabkan terjadinya praktik perdagangan manusia. Walau kebijakan ini menyatakan bahwa
penempatan hanya ditujukan ke 14 negara dan melalui proses yang ketat, tetap saja perekrutan
yang berlangsung tidak menginformasikan syarat dan ketentuan yang berlaku serta seolah-olah
tidak ada pembatasan ke negara-negara tertentu.
Tidak mengherankan bila pada semester kedua tahun ini terjadi peningkatan. angka perekrutan
dah penempatan nonprosedural. Hal tertentu merugikan calon pekerja migran. Kepala BP2MI
sendiri melakukan razia dan modus yang mengarah ke perdagangan-manusia. Bahkan akibat
informasi tentang pembukaan penempatan pekerja migran ke Malaysia, pada September lalu
terjadi kecelakaan kapal yang mengangkut para calon pekerja melalui jalur gelap. Kecelakaan ini
mengakibatkan lima orang meninggal.
Berulang kaji Menteri Ketenagakerjaan menyatakan bahwa langkah ini dilakukan demi
memperbaiki kondisi perekonomian. Pernyataan itu mengacu pada kemerosotan volume
remitansi sepanjang tahun ini. Namun kemerosotan ini juga dialami oleh semua negara pengirim
pekerja migran. Hal tersebut juga tidak bisa menjadi pembenaran untuk menggenjot kembali
pengiriman pekerja ke luar negeri.
Berbagai laporan mengenai krisis pada masa pandemi serta dampak sosial ekonominya yang
dikeluarkan ILO, UN Women, IOM, UNDP, dan lembaga-lembaga internasional lainnya
berkesimpulan'bahwa krisis ini merupakan krisis kesehatan yang berdampak luas. Semuanya
merekomendasikan agar pemulihan kesehatan dan perlindungan sosial menjadi prioritas
kebijakan. Tidak ada salahnya bila Kementerian Ketenagakerjaan dan BP2MI membatalkan
kebijakan 'ini dan mengutamakan keselamatan para calon pekerja migran.
4