Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 NOVEMBER 2020
P. 88

MENAKER: REALISASI BSU SUDAH MENCAPAI RP21,3 TRILIUN

              MENTERI Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, menegaskan realisasi program Bantuan Subsidi Upah
              (BSU) per 23 November 2020 sudah mencapai Rp21,3 triliun atau 77,51% dari alokasi anggaran
              sebesar Rp28,14 triliun.

              Realisasi  ini  dikatakan  terdiri  dari dua  gelombang,  di  mana pada gelombang  pertama  sudah
              tersalurkan Rp14,7 triliun kepada 12,25 juta penerima BSU.

              "Sementara  itu,  untuk  gelombang  kedua  sudah  tersalurkan  Rp7,1  triliun  kepada  5,9  juta
              penerima BSU. Gelombang kedua ini masih berlangsung dan saat ini sedang dalam dalam proses
              pencairan  dari  bank  Himbara  penerima  program,"  ungkapnya  dalam  Rapat  Kerja  (Raker)
              bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (25/11).

              Ida menambahkan, BSU ini merupakan upaya pemerintah untuk dapat memulihkan ekonomi dan
              meningkatkan  konsumsi  masyarakat.  Adapun  tujuan  dari  BSU  ini  ialah  melindungi,
              mempertahankan dan meningkatkan kemampuan ekonomi pekerja atau buruh dalam rangka
              penanganan dampak covid-19.

              Terkait persyaratan penerima program BSU, Ida menuturkan bahwa syarat utama ialah warga
              negara Indonesia yang dibuktikan dengan NIK, terdaftar sebagai peserta aktif program jaminan
              sosial  ketenagakerjaan  BPJS,  merupakan  pekerja  atau  buruh  penerima  gaji  atau  upah,
              kepesertaan program jaminan sosial ketenagakerjaan sampai dengan Juni 2020, gaji atau upah
              di bawah Rp5 juta sesuai yang dilaporkan oleh pemberi kerja kepada BPJS Ketenagakerjaan dan
              memiliki rekening bank yang aktif.

              "Hasil  pemantauan  terhadap  penyaluran  BSU  ini,  kami  telah  melakukan  revisi  target  dan
              anggaran. Dari semula untuk 15,77 juta penerima dengan anggaran Rp37,74 triliun menjadi
              Rp29,76  triliun  untuk  12,4  juta  penerima  bantuan.  Hal  ini  didasar  oleh  data  dari  BPJS
              Ketenagakerjaan yang menyampaikan bahwa calon penerima BSU yang tervalidasi dan sudah
              diverifikasi mencapai 12,4 juta calon penerima yang terbagi dalam enam batch," tuturnya.

              Selain itu, Ida menyampaikan beberapa kendala dalam penyaluran BSU ialah adanya rekening
              penerima bantuan yang bermasalah seperti duplikasi, tidak valid, dibekukan dan tidak sesuai
              NIK.
              Kendala lainnya yaitu data yang dikirim oleh BPJS Ketenagakerjaan tidak lengkap. Kemudian
              adanya pengaduan dari masyarakat yang ingin mengetahui status calon penerima bantuan.

              "Kemnaker  juga  telah  berkolaborasi  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  menindaklanjuti
              rekomendasi KPK. Dalam hal ini melakukan pemadanan data dengan data penghasilan pekerja
              di Dirjen Pajak. Kemudian melakukan pemadanan data dengan data penerima program kartu
              prakerja.  Juga  menginformasikan  data  penerima  bantuan  kepada  Pusat  Data  dan  Informasi
              Kementerian Sosial untuk pemutakhiran DTKS," pungkas Ida. (OL-6).

















                                                           87
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93