Page 98 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 NOVEMBER 2020
P. 98
Judul Kajian Kemnaker: 40,6 Persen Perusahaan Mengaku Sangat Merugi
Saat Pandemi Corona
Nama Media merdeka.com
Newstrend Dampak Virus Corona dalam Ketenagakerjaan
Halaman/URL https://www.merdeka.com/uang/kajian-kemnaker-406-persen-
perusahaan-mengaku-sangat-merugi-saat-pandemi-corona.html
Jurnalis Dwi Aditya Putra
Tanggal 2020-11-25 11:45:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Teman-teman Barembang Ketenagakerjaan
melakukan kajian ditemukan persepsi responden terhadap kondisi perusahaan ketika pandemi
Covid-19, 40,6 persen menjawab sangat merugikan
negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Jadi ternyata kalau dilihat datanya ada
perusahaan yang masih untung ada yang sangat menguntungkan 0,1 persen
Ringkasan
Hasil kajian Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan (Barenbang Naker)
menyebutkan sebanyak 40,6 persen responden mengaku kondisi perusahaannya sangat merugi
di masa pandemi Covid-19. Sementara 47,4 persen responden menjawab merugi. "Teman-teman
Barembang Ketenagakerjaan melakukan kajian ditemukan persepsi responden terhadap kondisi
perusahaan ketika pandemi Covid-19, 40,6 persen menjawab sangat merugikan," kata Menteri
Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat rapat kerja bersama dengan Komisi IX DPR RI, secara
virtual di Jakarta, Rabu (25/11).
KAJIAN KEMNAKER: 40,6 PERSEN PERUSAHAAN MENGAKU SANGAT MERUGI SAAT
PANDEMI CORONA
Hasil kajian Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan (Barenbang Naker)
menyebutkan sebanyak 40,6 persen responden mengaku kondisi perusahaannya sangat merugi
di masa pandemi Covid-19. Sementara 47,4 persen responden menjawab merugi.
"Teman-teman Barembang Ketenagakerjaan melakukan kajian ditemukan persepsi responden
terhadap kondisi perusahaan ketika pandemi Covid-19, 40,6 persen menjawab sangat
merugikan," kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat rapat kerja bersama dengan
Komisi IX DPR RI, secara virtual di Jakarta, Rabu (25/11).
97