Page 137 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2020
P. 137
"Setelah menerima data dari BPJS, kami memaksimalkan waktu selama 4 (empat) hari kerja
terhitung sejak Rabu hingga Senin kemarin untuk melakukan check list kelengkapan data.
Ketentuan empat hari tersebut memang kami atur dalam Juknis sebagai upaya untuk
meminimalkan risiko kesalahan data penerima sehingga dapat tepat sasaran, kata Menaker Ida
di Jakarta, Selasa 15 September 2020.
Ida menambahkan, data yang telah di- check list tersebut kemudian diproses oleh tim Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk
dapat segera dicairkan dana subsidi upah/gaji kepada Bank Penyalur.( ) Selanjutnya, Bank
Penyalur akan menyalurkan uang subsidi ke rekening penerima secara langsung, baik itu
rekening Bank Himbara, maupun rekening Bank swasta lainnya. "Alhamdulillah check list selesai,
proses pencairan ke KPPN juga sudah selesai, selanjutnya saya himbau agar Bank Penyalur
segera transfer ke rekening penerima" "Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memproses
pencairan subsidi upah/gaji bagi teman-teman pekerja. Saya tegaskan, tidak ada upaya
Kemnaker untuk menghambat penyaluran subsidi ini, namun kami tentu harus bekerja secara
prosedural sesuai regulasi yang intinya agar program ini tepat sasaran. Selain itu, kami juga
terus berkoordinasi dengan Bank Penyalur untuk mempercepat proses transfer ke rekening
penerima dan jika ada kendala maka kami cari jalan keluar bersama," sambung Ida.
Terkait realisasi penyaluran, data Kemnaker per 14 September 2020 menunjukkan penyaluran
subsidi tahap I dan tahap II telah diberikan kepada 5,45 juta penerima atau 99,1 persen dari
total penerima tahap I dan tahap II sebanyak 5,5 juta orang. Untuk tahap III, baru akan terlihat
realisasinya kurang lebih dalam 2 hari ke depan.( ) Ida berharap bantuan subsidi gaji dapat
membantu daya ekonomi serta dimanfaatkan secara optimal oleh para pekerja/buruh. Bantuan
ini juga diharapkan mengurangi beban para pekerja di masa pandemi.
"Bantuan subsidi upah ini diarahnkan untuk menjaga dan meningkatkan daya beli pekerja/buruh
serta mendongkrak konsumsi masyarakat. Sehingga, kemudian menimbulkan multiplier effect
pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,"tutur Ida.
(dam).
136