Page 172 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2020
P. 172

Ekonom Center of Reform on Economy (CORE) Indonesia Ahmad Akbar Susamto menilai keluhan
              peserta  tersebut  seharusnya  menjadi  momentum  bagi  PMO  melakukan  evaluasi  menyeluruh
              pada program Kartu Prakerja tersebut.

              "Perlu  dilakukan  evaluasi  menyeluruh  atas  program  Kartu  Prakerja,"  ujarnya  kepada
              CNNIndonesia.com.

              Ahmad  sendiri  mengaku  dia  merupakan  pihak  yang  menolak  program  Kartu  Prakerja
              diselenggarakan di tengah pandemi covid-19 guna menyalurkan bantuan kepada masyarakat
              terdampak. Fakta bahwa pelaksanaannya kerap mengalami kendala, ia menilai ini membuktikan
              jika program tersebut belum siap.
              "Kalau  saya  boleh  melihat  sudut  pandang  yang  luas,  masalah  yang  muncul  menunjukkan
              sebetulnya Prakerja belum siap, dipaksakan begitu dan dari awal ini memang sudah bermasalah,"
              ucapnya.

              Untuk mengingatkan, ini bukan pertama kali Kartu Prakerja mengalami kendala. Ketika dimulai,
              program  ini  sempat  menuai  kritik  atas  polemik  kepentingan  karena  salah  satu  pemilik  mitra
              platform juga menjabat sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo.

              Hingga  akhirnya,  CEO  Ruang  Guru  Belva  Devara  mengundurkan  diri  dari  posisinya  guna
              menghindari konflik kepentingan dalam program Kartu Prakerja. Kejadian ini berujung dengan
              keluarnya Ruang Guru sebagai mitra platform Kartu Prakerja.

              Ahmad melanjutkan alasannya menilai Kartu Prakerja tidak tepat dilakukan saat ini karena tujuan
              program  itu  tidak  relevan  untuk  situasi  pandemi  sekarang.  Secara  garis  besar,  lanjutnya,
              program  tersebut  bertujuan  untuk  pengembangan  kompetensi  kerja  dan  kewirausahaan
              sehingga mendekatkan pencari kerja dengan lapangan kerja.

              "Padahal di tengah situasi sekarang tidak relevan untuk mencari kerja, orang yang bekerja saja
              di-PHK," katanya.

              Oleh sebab itu, ia menilai pemerintah sebaiknya melakukan evaluasi secara menyeluruh salah
              satu program andalan Presiden Jokowi ini. Ia menilai guna menyikapi situasi pandemi bantuan
              paling tepat adalah dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) sehingga bisa segera sampai ke
              tangan masyarakat yang membutuhkan.

              Belum lagi, batasan syarat penerima insentif juga sangat longgar. Dengan demikian, pemerintah
              tidak bisa memastikan apakah penerima tersebut merupakan tepat sasaran.

              PMO  menengarai  kegagalan  pencairan  insentif  disebabkan  permasalahan  teknis.  Ilustrasi.
              (ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN).

              "Jadi, tujuan Kartu Prakerja itu tidak relevan dengan kondisi saat ini. Mungkin, kalau situasi
              normal boleh karena Prakerja didesain di tengah situasi normal bukan di tengah situasi tidak
              normal," ucapnya.

              Senada, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto juga
              menilai  pemerintah  perlu  melakukan  evaluasi  atas  berjalannya  program  ini.  Sejumlah  faktor
              ditengarai menjadi kendala dalam pencairannya, baik dari sisi manajemen pelaksana maupun
              dari peserta.

              Dari segi PMO sebagai pelaksana, Eko menilai perlu memperbanyak komunikasi utamanya perihal
              teknis  kepada  peserta.  PMO  harus  menegaskan  kembali  jika  langkah-langkah  tersebut  akan
              menentukan  kelancaran  pemberian  insentif.  Misalnya,  penegasan  pembaruan  e-wallet
              hendaknya sudah dikomunikasikan sejak awal.

                                                           171
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177