Page 46 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 SEPTEMBER 2020
P. 46

merupakan tenaga kerja honorer," kata Budi Gunadi Sadikin di Kantor Presiden. Kompleks Istana
              Kepresidenan Jakarta. Rabu (16/9).


              398.000 TENAGA HONORER TERIMA SUBSIDI GAJI RP 600.000/BULAN

              Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi
              Sadikin  menjamin  sebanyak  398.000  tenaga  honorer  segera  menerima  bantuan  subsidi  gaji
              sebesar Rp 600.000 per bulan.
              "Dari 15 juta tenaga kerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, yang eligible (layak) untuk
              program bantuan subsidi gaji. sekitar 398.000 yang merupakan tenaga kerja honorer," kata Budi
              Gunadi Sadikin di Kantor Presiden. Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta. Rabu (16/9).

              Hingga  saat  ini.  lanjut  Budi,  sudah  dilakukan  transfer  bantuan  subsidi  gaji  bagi  gelombang
              pertama  dan  kedua.  Sedangkan  tiga  gelombang  lainnya  akan  didistribusikan  hingga  akhir
              September 2020 ini.

              "Jadi alhamdulillah kita sudah bisa lakukan transfer batch I dan II. Insya Allah batch III. IV, V
              akan ditransfer sampai akhir September." ujarnya.

              Budi mengatakan tahap kedua pendistribusian bantuan subsidi gaji bagi tenaga honorer akan
              dilakukan pada Oktober hingga November.

              "Memang tenaga honorer ini adalah tenaga honorer yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

              Karena memang kita perlu data lengkap, sekaligus ini penghargaan dari pemerintah terhadap
              peserta BPJS Ketenagakerjaan," terangnya.

              Budi menambahkan, pihaknya menargetkan penyaluran anggaran PEN untuk stimulus ekonomi
              sebesar Rp 100 triliun di akhir September. Hal ini diharapkan dapat memberikan daya ungkit
              bagi laju pertumbuhan ekonomi di kuartal III tahun 2020.

              Pada  kuartal  II  tahun  2020,  laju  pertumbuhan  ekonomi  nasional  minus  5,3%.  Jika  dihitung
              secara normatif menggunakan asumsi produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar USS 1
              triliun atau setara Rp 14.500 triliun. bila dibagi empat kuartal, maka setiap satu kuartal sebesar
              Rp 3.625 triliun.

              "Kalau dilihat di kuartal kemarin (kuartal dua), kita tumbuh minus 53%- Artinya minus 5,3%
              dikalikan Rp 3.625 triliun. Jadi ekonomi Indonesia menurun sekitar Rp 188 triliun."jelasnya.

              Dengan penyaluran anggaran PEN sebesar Rp 100 triliun, diperkirakan dapat memberikan daya
              ungkit ekonomi sekitar Rp 210 triliun. Hal itu dengan memperhitungkan dampak multiplier ejfect
              sebesar 2,1. ILEN/A-17]

















                                                           45
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51