Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 FEBRUARI 2021
P. 15

belakang  memulai  sistem  penempatan  satu  kanal  (SPSK)  untuk  pengiriman  pekerja  ke  Arab
              Saudi.
              "Kerajaan Arab Saudi telah memiliki regulasi dan tata kelola baru pelindungan pekerja asing
              sektor domestik. Permintaan dan minat PMI bekerja ke Arab Saudi untuk sektor domestik cukup
              tinggi," kata Ida dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI. di Jakarta, kemarin.



              NEGARA HARUS JAMIN HAK PEKERJA RUMAH TANGGA
              PEMBAHASAN  Rancangan  Undang-Undang  Pekerja  Rumah  Tangga  (PRT)  yang  masih
              menggantung  menjadi  sorotan  Wakil  Ketua  MPR  Lestari  Moerdijat.  Menurut  Rerie,  sapaan
              Lestari, hal tersebut menunjukkan adanya ketidakpastian hak warga negara yang seharusnya
              dijamin UUD 1945.
              "Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
              sesuai  dengan  harkat,  martabat,  dan  asasinya  sebagai  manusia  seperti  yang  diamanatkan
              Pancasila dan Pasal 27 UUD 1945kata Rerie dalam keterangan tertulis, kemarin.

              Pekerja rumah tangga, lanjut Rerie, merupakan bagian dari warga negara yang harus dijamin
              kepastian pekerjaannya secara hukum. Oleh karena itu. PRT berhak mendapatkan pengakuan
              dan perlakuan sebagai warga negara sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.

              Rerie menyebut RUU PRT sudah diajukan sejak 2004 dan masuk prolegnas dalam setiap priode
              masa bakti DPR-RI, namun hingga saat ini parlemen belum bisa mengesahkan RUU PRT itu
              menjadi undang-undang.

              Data ILO menyebutkan jumlah PRT di Indonesia mencapai 4 juta pada 2015 dan cenderung
              meningkat dari tahun ke tahun. Dengan demikian, jelas Rerie, sangat jelas urgensi pembahasan
              RUU ini.

              Terpisah,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  menjelaskan  tingginya  minat  dan  upaya
              mengatasi keberangkatan pekerja migran Indonesia (PMI) secara nonprosedural menjadi latar
              belakang  memulai  sistem  penempatan  satu  kanal  (SPSK)  untuk  pengiriman  pekerja  ke  Arab
              Saudi.

              "Kerajaan Arab Saudi telah memiliki regulasi dan tata kelola baru pelindungan pekerja asing
              sektor domestik. Permintaan dan minat PMI bekerja ke Arab Saudi untuk sektor domestik cukup
              tinggi," kata Ida dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI. di Jakarta, kemarin.

              Ida  juga  menjelaskan  bahwa  proyek  percontohan  (pilot  project)  SPSK  itu  dilakukan  sebagai
              bentuk upaya mengatasi banyaknya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berangkat tidak sesuai
              prosedur dengan menggunakan visa ziarah atau umroh.

              SPSK akan terintegrasi secara daring dengan sistem milik Arab Saudi, mulai dari pendaftaran,
              seleksi,  penempatan  dan  pemulangan.  Pilot  project  SPSK  akan  berlaku  untuk  enam  jenis
              pekerjaan  yaitu  asisten  rumah  tangga,  pengurus  bayi  (baby  sitter),  tukang  masak  keluarga,
              perawat lansia, supir keluarga, dan pengurus anak {child care worker).

              (Ant/RO/H-3)







                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20