Page 380 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 380

Dia menuturkan, merujuk regulasi yang ada, PP tersebut harusnya diikuti oleh kepala daerah.
              Adi menyentil Anies yang tidak perlu melakukan revisi Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 1395
              Tahun 2021 sebagai upaya menaikkan UMP DKI. "Jangan-jangan nanti 2024 ada jilid kesepuluh
              (revisi pergub)," kata Adi menyindir.

              Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi BS
              Sukamdani,  menegaskan,  siap  melaporkan  Anies  ke  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara  (PTUN)
              Jakarta. Hanya saja, pihaknya masih menunggu hasil revisi Pergub DKI yang mengatur kenaikan
              UMP tersebut. "Mengenai itu kami menunggu pergubnya, kami akan mengadukan (Anies), tapi
              jika tidak ada dasarnya (pergub revisi) ya untuk apa," kata Hariyadi di acara yang sama.

              Dia pun menampik saran Wakil Gubernur (Wagub) DKI Ahmad Riza Patria yang mengajak agar
              kalangan pengusaha untuk duduk bermusyawarah tentang perubahan UMP DKI 2022. Heriyadi
              menyebut,  langkah  Pemprov  DKI  yang  merevisi  UMP  secara  sepihak  juga  dilakukan  tidak
              berdasarkan musyawarah dengan kalangan dunia usaha.

              Karena  itu,  dia  heran,  mengapa  UMP  DKI  yang  sudah  diputuskan  malah  dibatalkan  dengan
              adanya kenaikan hampir enam kali lipat. "Sebetulnya tidak ada diskusi lagi, orang sudah diputus
              pada 21 November lalu. Dan pada PP Nomor 36 itu tidak ada perubahan, kalau sudah diputuskan
              ya sudah," ujar Heriyadi.

              Kesejahteraan masyarakat

              Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani berharap pengusaha ikut mendukung ketetapan UMP DKI
              terbaru.  Menurut  dia,  kebijakan  yang  diambil  Gubernur  Anies  adalah  untuk  kesejahteraan
              masyarakat banyak. Adapun pengusaha sudah dimudahkan dan diuntungkan dengan adanya
              Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

              "Kita artinya saling gotong royonglah. Yang punya uang memberikan gaji yang lebih layak untuk
              yang pekerja," kata Zita di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
              Dia mengaku, kebijakan Pemprov DKI akan memberikan dampak mengurangi profit pengusaha.
              Hanya  saja,  Zita  mengingatkan,  kenaikan  UMP  DKI  bisa  membuat  sesama  warga  negara
              diuntungkan. “Secara bisnis pasti untungnya lebih tipis, tapi satu sisi ini kan untuk kemanusiaan,"
              kata putri ketua umum DPP Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan tersebut.
              Gubernur Anies menjelaskan, dasar kenaikan UMP DKI 2022 lantaran nilai sebelumnya terlampau
              kecil. Dia membandingkan kenaikan UMP DKI sebelum pandemi Covid-19, rata-rata mencapai
              8,6 persen. Adapun kenaikan UMP DKI sebesar 0,85 persen ditentukan Kemenaker berdasarkan
              formula UU Cipta Kerja.

              Anies menganggap hal itu tidak cocok diterapkan di Jakarta. Pasalnya, besaran inflasi di Ibu Kota
              sebesar 1,1 persen. "Di mana-mana kalau kenaikan UMP di atas inflasi. Maka itu, kami merasa
              formula  yang  diberikan  kepada  kami  di  provinsi  Indonesia,  khususnya  di  Jakarta,  tidak
              memberikan  rasa  keadilan,"  katanya  seusai  menghadiri  tasyakuran  HUT  ke-24  Jakmania  di
              Masjid Sunda Kelapa, Ahad (19/12) malam WIB.

              Anies melanjutkan, berdasarkan kajian Bank Indonesia (BI), pertumbuhan ekonomi Indonesia
              pada  2022  diproyeksikan  mencapai  4,7-5,5  persen.  Kemudian  inflasi  diperkirakan  terkendali
              sebesar tiga persen. Pun, kajian Institute For Development of Economics and Finance (Indef)
              ikut memproyeksikan pertumbuhan ekonomi naik sebesar 4,3 persen. Dasar itulah yang dijadikan
              pegangan Anies menaikkan UMP DKI.





                                                           379
   375   376   377   378   379   380   381   382   383   384   385