Page 428 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 428

1. Formula penetapan upah dalam PP 36 Tahun 2021 tidak adil Gubernur DKI Jakarta Anies
              Baswedan saat menemui buruh di Kantor Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/11/2021). (dok.
              Pemprov DKI).

              Anies  mengatakan,  formula  pengupahan  dalam PP  Nomor  36  Tahun  2021,  yang  merupakan
              turunan dari UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja sangat tidak adil.

              "Ketika kita gunakan formula yang digunakan oleh Kementerian Tenaga Kerja (PP Nomor 36
              Tahun 2021), keluarnya 0,8 persen. Bayangkan, kondisi ekonomi yang sudah lebih baik malah
              keluarnya angka 0,8 persen. Kan itu mengganggu rasa keadilan bukan?" tutur dia.

              2. Anies sebut keputusan ini berdasarkan data pertumbuhan ekonomi Gubernur DKI Jakarta
              temui massa demonstrasi kenaikan UMP di depan Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat pada Kamis,
              18  November  2021  (Instagram.com/aniesbaswedan)  Sebelumnya,  pada  Sabtu  18  Desember
              2021,  Anies  merevisi  angka  kenaikan  UMP  dari  0,85  persen  menjadi  5,1  persen.  Keputusan
              kenaikan UMP wilayah DKI Jakarta untuk 2022 naik 5,1 persen atau senilai Rp225.667 dari UMP
              2021.

              Selain mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi tersebut, kenaikan UMP juga
              didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua pemangku kepentingan.

              "Keputusan ini juga terkait dengan semangat keberhati-hatian di tengah mulai berderapnya laju
              roda ekonomi di wilayah Jakarta," kata Anies.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada acara Penganugerahan Penghargaan Jaminan Sosial
              Ketenagakerjaan  Paritrana  Award  Tahun  2020  yang  diselenggarakan  secara  virtual,  Kamis
              (9/9/2021). (Dok. Kemnaker) Keputusan merevisi nilai kenaikan UMP ini juga diawali dengan
              surat  peninjauan  kembali  UMP  yang  dilayangkan  Anies  kepada  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida
              Fauziyah, pada 22 November 2021.

              Melalui  surat  itu,  Gubernur  Anies  menyampaikan,  kenaikan  UMP  2022  di  DKI  Jakarta  yang
              sebelumnya hanya Rp37.749 atau 0,85 persen, masih jauh dari layak dan tidak memenuhi asas
              keadilan. Hal itu disebabkan peningkatan kebutuhan hidup pekerja/buruh terlihat dari inflasi di
              DKI Jakarta.

              Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengkaji ulang formula UMP 2022 menggunakan variabel
              inflasi  (1,6  persen)  dan  variabel  pertumbuhan  ekonomi  nasional  (3,51  persen).  Dari  kedua
              variabel itu, maka keluar angka 5,11 persen sebagai angka kenaikan UMP 2022.


























                                                           427
   423   424   425   426   427   428   429   430   431   432   433