Page 430 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 430

ANIES BASWEDAN RESPONS APINDO YANG TAK TERIMA KENAIKAN UMP DKI:
              PAKAI AKAL SEHAT.
              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespon protes Asosiasi Pengusaha Indonesia/Apindo
              atas revisi Upah Minimum Provinsi atau UMP DKI 2022 yang naik senilai 5,1 persen atau Rp
              225.667. Menurutnya angka tersebut sudah masuk akal.

              Anies menjelaskan, pada tahun 2021 saat pandemi Covid-19 masih parah, kenaikan UMP bisa
              menyentuh angka 3,3 persen. Ia menilai kondisi sekarang ketika sudah membaik, tidak mungkin
              memberikan angka di bawah tahun lalu.

              Tahun lalu yang sulit saja itu 3,3 persen. Tahun ini ekonomi sudah bergerak, masa kita masih
              mengatakan 0,8 itu sebagai angka yang pas. Ini akal sehat saja nih, kan common sense, kata
              Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/12/2021).

              Tak hanya itu, rata-rata kenaikan UMP di Jakarta beberapa tahun belakangan ini adalah 8,6
              persen. Anies berujar, pengusaha seharusnya sudah terbiasa dengan kenaikan UMP. Pengusaha
              seharusnya tidak masalah jika kenaikan tahun ini adalah 5,1 persen.

              Teman-teman bisa lihat sejarah kenaikan UMP di Jakarta, para pengusaha juga sudah terbiasa
              bahwa UMP di Jakarta itu selama 6 tahun terakhir rata-ratanya naik sekitar 8,6 persen, jelasnya.

              Mantan Mendikbud ini pun menyebut jika menggunakan Peraturan Pemerintah atau PP nomor
              36 2021 tentang pengupahan, maka angka kenaikan UMP akan terlalu kecil. Karena itu, ia menilai
              jika mengikutinya akan tidak adil bagi masyarakat.

              "Bayangkan, kondisi ekonomi yang sudah lebih baik pakai formula (PP No 36 Tahun 2021) malah
              keluarnya  angka  0,8  persen.  kan  itu  mengganggu  rasa  keadilan  bukan?  sederhana  sekali,"
              pungkasnya.
              Diberitakan sebelumnya, tindakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi nilai UMP jadi
              naik 5,1 persen tak sepenuhnya mendapatkan sambutan positif. Karena kebijakannya itu, Anies
              bahkan digugat oleh Apindo ke pengadilan PTUN.

              Wakil  Ketua  DPP  Apindo  DKI  Jakarta  bidang  Pengupahan  dan  Jaminan  sosial,  Nurzaman
              mengatakan, seharusnya Anies tidak menaikan UMP karena sudah ditetapkan sesuai PP nomor
              36 tahun 2021 tentang pengupahan.

              "Sekarang kok ada revisi? Apa yang lama ada salah? Kalau ada salah kami keberatan di revisi,"
              ujar Nurzaman saat dihubungi, Minggu (19/12).

              Karena itu, Nurzaman meminta agar Anies kembali kepada Keputusan Gubernur DKI yang lama
              soal pengupahan. Dalam aturan itu tertulis UMP DKI 2022 hanya naik 0,85 persen atau Rp38
              ribu jadi Rp4.453.953.

              Jika tidak, ia mengancam akan menggugat Mantan Mendikbud itu ke Pengadilan Tata Usaha
              Negara (PTUN).

              "Kalau  tidak  urung,  kami  tida  akan  tinggal  dia.  Kami  akan  lakukan  upaya  hukum  termasuk
              mengadukan ke PTUN," jelasnya.

              Meski demikian, ia mengaku akan mempelajari regulasi baru soal kenaikan UMP DKI 2022 itu.
              Sebab, sampai saat ini ia belum menerima aturan resmi yang dibuat Anies.

              "Kami  akan  pelajari  Pergub  dulu  isinya  apa  dan  akan  berkoordinasi  dengan  nasional  apindo
              karena dampak bila merubah ini bukan cuma untuk Jakarta tapi seluruh Indonesia," pungkasnya.

                                                           429
   425   426   427   428   429   430   431   432   433   434   435