Page 434 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 434

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta gubernur di seluruh Indonesia meniru
              langkah Anies, namun dalam hal ini yang direvisi cukup kenaikan upah minimum kabupaten/kota
              (UMK), bukan UMP.

              "Kami meminta sekali lagi atas nama hukum harus di atas politik maka seluruh Gubernur di
              wilayah Republik Indonesia merevisi nilai UMK/Upah Minimum Kabupaten Kota. Apa bentuk revisi
              SK  Gubernur-Gubernur  tentang  UMK  tersebut?  kembalikan  kepada  rekomendasi  para
              Bupati/Walikota  yang  sudah  disampaikan  ke  para  Gubernur,"  kata  Presiden  KSPI  Said  Iqbal
              dalam konferensi pers virtual, Sabtu (18/12/2021) lalu.

              Dia mencontohkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar berani meletakkan hukum di atas
              kepentingan politik, dimana Bupati Karawang sudah merekomendasikan UMK Karawang sebesar
              6,7%  di  2022.  Lalu  Bupati  Kabupaten  Bekasi  dan  Walikota  Kota  Bekasi  sudah  memberikan
              rekomendasi UMK sekitar 5%.

              "Kami minta Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa
              Timur harus menaikkan UMK sesuai rekomendasi sebelumnya dari Bupati/Walikota di masing-
              masing provinsi," jelasnya.

              Sementara pengusaha membeberkan dampak negatif yang dapat diakibatkan jika upah minimum
              dinaikkan terlalu tinggi. Lulusan baru (fresh graduate) nantinya bakal makin susah mendapatkan
              pekerjaan.

              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menjelaskan, lantaran
              tingginya upah minimum maka pengusaha akan lebih memilih pekerja berpengalaman.

              "Kalau ini seperti ini terus menerus maka kesempatan bekerja pemula itu akan sulit karena upah
              minimum tinggi sehingga perusahaan akan cenderung memilih pekerja yang berpengalaman. Ini
              kesempatan  untuk  rekan-rekan  pekerja  baru  ini  menjadi  semakin  terbatas  kesempatannya,"
              tambah Hariyadi.
              Padahal dalam PP 36/2021, menurutnya esensi upah minimum adalah sebagai jaring pengaman
              sosial  (social  safety  net)  bagi  angkatan  kerja  yang  belum  memiliki  pengalaman.  Sedangkan
              pekerja berpengalaman menggunakan struktur skala upah.

              Jika penerapan upah minimum masih menggunakan konsep seperti yang lalu yaitu sebagai upah
              rata-rata maka ruang untuk memberlakukan struktur skala upah menjadi sulit. Sebab, ruang
              atau jarak antara upah minimum dengan upah di atas upah minimum menjadi kecil.

              Nah, bagaimana menurut kalian, detikers ? Setuju atau tidak jika Gubernur di daerah lain ikut
              merevisi upah minimum supaya kenaikannya lebih tinggi? Isi polling ini ya, jangan lupa sertakan
              alasannya. Polling akan ditutup pada pukul 10.00 besok, Rabu (22/12/2021).




















                                                           433
   429   430   431   432   433   434   435   436   437   438   439