Page 486 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 486

"Kita akan kawal keputusan kenaikan UMP DKI 2022 yang telah direvisi dan ditetapkan oleh
              Gubernur Anies Baswedan sebesar Rp 4.641.854 naik sebesar 5,1 persen," kata Hilman dalam
              keterangannya, Selasa (21/12).

              Hilman  juga  menyesalkan  sikap  Kemnaker  yang  berupaya  memgobok-obok  keputusan  Anies
              tersebut  dengan  meminta  Kementerian  Dalam  Negeri  (Kemendagri)  untuk  memastikan
              penetapan upah minimum di tiap daerah sesuai dengan formula dalam Peraturan Pemerintah
              (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Hal ini setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi kenaikan upah minimum provinsi
              DKI  Jakarta  2022  dari  0,8  persen  naik  jadi  5,1  persen.  Kemenaker  menganggap  putusan
              Gubernur DKI ini melanggar aturan.

              Sebelumnya, Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhly Harahap mengatakan, PP Nomor 36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan itu merupakan peraturan turunan dari UU Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja. Berdasarkan penghitungan dengan menggunakan PP Nomor 36 Tahun
              2021, Kemenaker menetapkan rata-rata kenaikan UMP sebesar 1,09 persen.

              Oleh sebab itu, Chairul menyayangkan keputusan Anies Baswedan yang menaikkan UMP DKI
              Jakarta 2022 lebih tinggi dari rata-rata yang ditetapkan Kemenaker. Ia menegaskan, kenaikan
              UMP pada 2022 mesti sesuai dengan formula baru dalam PP Nomor 36 Tahun 2021.
              Sekretaris Jenderal Kemenaker Anwar Sanusi mengatakan, kepala daerah yang menetapkan UMP
              di luar ketentuan PP Nomor 36 Tahun 2021 akan dikenai sanksi sesuai dengan UU Nomor 23
              Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sanksi yang diatur di undang-undang itu berupa
              teguran tertulis, pemberhentian sementara, dan pemberhentian permanen.

              Mendagri sendiri sudah menyampaikan surat kepada para gubernur terkait dengan penetapan
              upah minimum. Dalam surat itu juga disampaikan sanksi kepada gubernur yang tidak memenuhi
              kebijakan pengupahan.
              ”Sanksinya akan sesuai dengan surat edaran Menteri Dalam Negeri. Itu yang akan dijadikan
              pegangan. Jadi, terkait kepatuhan ini, nanti akan menjadi ranahnya Kementerian Dalam Negeri,”
              kata Anwar.

              Pemprov DKI Jakarta merevisi besaran kenaikan upah minimum provinsi DKI Jakarta 2022. Dari
              semula  hanya  naik  0,85  persen,  UMP  diputuskan  naik  5,1  persen  dengan  sejumlah
              pertimbangan.

              Anies Baswedan melalui keterangan resmi Pemprov DKI, Sabtu (18/12), menjelaskan, revisi atas
              kenaikan  besaran  UMP  DKI  2022  didasarkan  pada  kajian  Bank  Indonesia  bahwa  proyeksi
              pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 4,7 persen sampai 5,5 persen.

              Kemudian  inflasi  akan  terkendali  di  posisi  3  persen  (2-4  persen),  dan  proyeksi  Institute  for
              Development of Economics and Finance (Indef) bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia
              tahun 2022 sebesar 4,3 persen.

              Selain  mempertimbangkan  sentimen  positif  dari  kajian  dan  proyeksi  ekonomi  Indonesia,
              keputusan kenaikan UMP juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua
              pemangku  kepentingan  terkait  serta  dengan  semangat  keberhati-hatian  di  tengah  mulai
              berderapnya laju roda ekonomi di wilayah Jakarta.

              Dengan pertimbangan itu, Anies Baswedan mengambil keputusan merevisi dan menaikkan
              UMP tahun 2022 menjadi sebesar Rp 4.641.854 atau naik 5,1 persen atau senilai Rp 225.667
              dari UMP tahun 2021.[]

                                                           485
   481   482   483   484   485   486   487