Page 481 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 481

Judul               Tabrak Aturan Naikkan UMP, Anies Pencitraan untuk Pilpres
                Nama Media          Surabaya Pagi
                Newstrend           Upah Minimum 2022
                Halaman/URL         Pg3
                Jurnalis            *
                Tanggal             2021-12-21 09:14:00
                Ukuran              66x177mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 8.250.000

                News Value          Rp 41.250.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif




              Ringkasan
              Saya menilai langkah Anies menaikkan upah minimum provinsi (UMP) DKI merupakan strategi
              pencitraan untuk menarik simpati buruh jelang pilpres 2024. Ya jelas lah itu pencitraan dengan
              mengesankan  berpi  hak  kepada  buruh  yang  selama  ini  menuntut  kenaikan  UMP.  Anies
              sebelumnya merevisi kenaikan UMP DKI Jakarta dari 0,8 persen jadi 5,1 persen. Dengan revisi
              itu, maka nilai UMP DKI 2022 naik Rp 225.667 menjadi Rp 4.641.854.



              TABRAK ATURAN NAIKKAN UMP, ANIES PENCITRAAN UNTUK PILPRES

              Saya menilai langkah Anies menaikkan upah minimum provinsi (UMP) DKI merupakan strategi
              pencitraan untuk menarik simpati buruh jelang pilpres 2024. Ya jelas lah itu pencitraan dengan
              mengesankan berpi hak kepada buruh yang selama ini menuntut kenaikan UMP.

              Anies sebelumnya merevisi kenaikan UMP DKI Jakarta dari 0,8 persen jadi 5,1 persen. Dengan
              revisi itu, maka nilai UMP DKI 2022 naik Rp 225.667 menjadi Rp 4.641.854.
              Namun,  kenaikan  itu  disesalkan  Kementerian  Ketenagakerjaan  karena  tidak  sesuai  dengan
              formula baru dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Nah disini saya melihat mengapa Anies sampai berani mengangkangi aturan dari pemerintah
              pusat. Saya menilai keputusan berani Anies menabrak aturan itu tak lain karena motif politik
              elektoral.

              Tapi menurut saya tanggung sih naiknya. Sekalian kadung melanggar aturan, naikkan saja 50
              persen atau 100 persen supaya banyak yang tepuk tangan.

              Saya menilai niatan Anies menarik simpati buruh ini justru bisa menjadi bumerang. Belum tentu
              buruh akan jadi terpikat pada sosok Anies karena telah menaikkan UMP. Apalagi kan buruh ini
              sudah punya partai.

              Banyak juga buruh terafiliasi dengan partai tertentu. Buruh ini kan rasional, apalagi UMP naiknya
              tetap enggak seberapa.


                                                           480
   476   477   478   479   480   481   482   483   484   485   486