Page 480 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 480

depan.  ”Jadi  kita  menyosialisasika  keputusan  gubernur  tentang  UMK  Jombang,  tahun  depan
              tidak naik atau Rp 2.654.095,88,” kata Priadi.


              DISNAKER JOMBANG GELAR SOSIALISASI UMK 2022, LIBATKAN 50 PERUSAHAAN

              JOMBANG  –  Dinas  Tenaga  Kerja  (Disnaker)  Jombang  menggelar  sosialisasi  Upah  Minimum
              Kabupaten (UMK) 2022 di Ruang Soeroadiningrat Senin (20/12) kemarin. Kegiatan ini melibatkan
              hingga 50 perusahaan besar.
              Pantauan  di  lokasi,  agenda  yang  melibatkan  perwakilan  perusahaan  itu  dimulai  sekira  pukul
              12.00.  Priadi  Kepala  Disnaker  Jombang  didampingi  Rika  Paur  Fibriamayusi  Kabid  Hubungan
              Industrial dan Syarat Kerja Disnaker Jombang menjelaskan terkait UMK tahun depan. ”Jadi kita
              menyosialisasika keputusan gubernur tentang UMK Jombang, tahun depan tidak naik atau Rp
              2.654.095,88,” kata Priadi.

              Peserta  yang  diwakili  masing-masing  HRD  peruahaan  itu  begitu  antusias  menyimak  paparan
              yang diberikan sejumlah pemateri. ”Diikuti 50 HRD perusahaan se-Jombang. Sengaja kita ambil
              (perusahaan, Red) yang besar dengan jumlah karyawan banyak supaya nanti bisa tersampaikan
              ke manajemen perusahaan,” imbuh dia.

              Dijelaskan, tahun depan UMK tak mengalami perubahan alias sama seperti tahun ini. Sebelum
              ditetapkan  gubernur,  sudah  berproses  di  kabupaten.  ”Penetapan  gubernur  ini  berdasarkan
              rekomendasi bupati. Sementara rekomendasi (bupati, Red) ini berdasarkan sidang pleno Dewan
              Pengupahan Jombang 9-10 November lalu,” sambung Priadi.

              Butuh proses panjang sebelum akhirnya bupati memberikan rekomendasi itu. Sebab sudah ada
              rumus penghitungan sesuai dengan PP 36/2021 tentang Pengupahan.
              Mulai dari rumus batas atas, batas bawah hingga upah minimun serta upah UKM (usaha kecil
              menengah). ”Skema penghitungan penyesuaian ini sesuai pasal 27 ayat dua dalam PP 36/2021.
              Mulai  dari  analisis  data,  lalu  penghitungan  batas  dan  penghitungan  batas  bawah  serta
              penghitungan UM baru kemudian keluar rekomendasi,” tutur dia.

              Dijelaskan, penghitungan itu juga melibatkan banyak pihak. ”Jadi berdasarkan data Kemenaker
              yang disuplai BPS. Misalnya data rata-rata konsumsi per kapita itu Rp 1.044.859,” ujar dia.

              Dari banyaknya tahapan yang dilalui, lanjut Priadi kemudian muncul rekomendasi. ”Jadi tidak
              naik itu juga berproses. Bukan tiba-tiba ditentukan tidak naik. Karena prosesnya ini panjang,”
              kata Priadi.






















                                                           479
   475   476   477   478   479   480   481   482   483   484   485