Page 478 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 478

Menurut dia, Beberapa pasal yang dilanggar, yaitu Pasal 26 mengenai cara perhitungan upah
              minimum  dan  Pasal  27  mengenai  upah  minimum  provinsi.  Lalu  Pasal  29  tentang  waktu
              penetapan Upah Minimum yang selambatnya ditetapkan pada tanggal 21 November 2021.

              Karena hal itu mereka tidak akan mengikuti kebijakan Anies Baswedan tersebut.

              Mengingat kebijakan tersebut mereka anggap bertentangan.

              "Kami imbau seluruh perusahaan di DKI Jakarta untuk tidak menerapkan revisi upah minimum
              DKI yang telah diumumkan oleh Gubernur DKI, sambil menunggu keputusan PTUN berkekuatan
              hukum tetap," kata Hariyadi dalam konferensi pers, Senin (20/12/2021).

              Gugat ke PTUN Apindo lantas berencana menggugat Anies ke Pengadilan Tata Usaha Negara
              (PTUN).  Gugatan  bakal  dilayangkan  jika  Peraturan  Gubernur  (Pergub)  mengenai  revisi  upah
              keluar oleh Apindo DKI Jakarta bersama Kadin Jakarta.
              Hariyadi bahkan tidak mengindahkan imbauan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
              untuk berdiskusi sebelum mengajukan gugatan.

              Pasalnya,  Hariyadi  merasa  pengusaha  tidak  diajak  berdiskusi  ketika  Anies  merevisi  aturan
              pengupahan yang sudah disepakati bersama di tingkat nasional.

              "Memangnya  gubernur  musyawarah  sama  kita  (ketika  merevisi  aturan)?  Kan  enggak
              musyawarah. Karena enggak ngajak musyawarah, ngapain kita musyawarah. Karena sekarang
              sudah bicaranya hukum," ucap Hariyadi.

              Lebih dari itu, para pengusaha ini meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) memberi
              sanksi kepada Anies karena telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan, terutama dalam
              hal pengupahan.

              Adapun Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diminta memberikan pembinaan atau sanksi
              kepada Anies karena tidak memahami peraturan perundangan yang berlaku.
              Hariyadi menilai, berubahnya besaran upah di akhir tahun berpotensi menimbulkan iklim yang
              tidak kondusif bagi hubungan industrial dan perekonomian nasional.

              Adapun kenaikan upah disebut-sebut memiliki dugaan kepentingan politik.

              Padahal, kebijakan UMP DKI Jakarta 2022 itu bisa jadi preseden buruk apabila Anies Baswedan
              ingin maju dalam persaingan pada Pilpres 2024.

              "Ini strong message ya dari kita. Bahwa Pemerintah DKI Jakarta melanggar aturan. Kalau ada
              pelanggaran itu nanti akan jadi catatan, apalagi kalau mau nyapres," tegasnya.

              Wakil Ketum Kadin Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz Wuhadji menambahkan, upah yang
              berubah-ubah membuat bingung para pengusaha.

              Upah yang naik dari ketentuan berpotensi merusak cashflow perusahaan. Investor di perusahaan
              tersebut  bakal  menganggap  ketentuan  hukum  di  Indonesia  berubah-ubah  sehingga
              memengaruhi iklim investasi.

              Di sisi lain, kenaikan upah yang diputus secara sepihak berpotensi diikuti oleh provinsi lain.

              Saat ini saja, sudah ada satu provinsi lain yang melayangkan permintaan serupa. "Investor dan
              pelaku usaha itu satu kata kunci. Ada kepastian hukum dari pemerintah dalam hal ini.


              Kepastian itu maksudnya tidak berubah-ubah, dan Pak Anies berubah-ubah," beber Adi.
                                                           477
   473   474   475   476   477   478   479   480   481   482   483