Page 477 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 477
Judul Mau Nyapres, Anies tak Gentar Dibenci Pengusaha, Ngotot Bela Buruh
: Ini Akan Sehat Aja
Nama Media palembang.tribunnews.com
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://palembang.tribunnews.com/2021/12/21/mau-nyapres-anies-
tak-gentar-dibenci-pengusaha-ngotot-bela-buruh-ini-akan-sehat-aja
Jurnalis redaksi
Tanggal 2021-12-21 09:27:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Para pengusaha yang tergabung dalam asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) serta Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) menilai keputusan Anies Baswedan menaikan upah minimum
provinsi (UMP) akan jadi presden buruk apabila Anies ingin maju dalam Pilpres 2024. Namun
Anies tak bergeming, diancam tuntutan dan jadi catatan ketika nyapres membuat mantan
Menteri Pendidikan tersebut tidak melunak.
MAU NYAPRES, ANIES TAK GENTAR DIBENCI PENGUSAHA, NGOTOT BELA BURUH :
INI AKAN SEHAT AJA
SRIPOKU.COM - Para pengusaha yang tergabung dalam asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai keputusan Anies Baswedan menaikan upah
minimum provinsi (UMP) akan jadi presden buruk apabila Anies ingin maju dalam Pilpres 2024.
Namun Anies tak bergeming, diancam tuntutan dan jadi catatan ketika nyapres membuat mantan
Menteri Pendidikan tersebut tidak melunak.
Bahkan ia meminta supaya pengusaha bisa melihat kebijakannya dengan rasa keadilan.
"Jadi saya ingin sampaikan ke semua cobalah objektif, tahun lalu yang sulit saja itu 3,3 persen.
Tahun ini ekonomi sudah bergerak, masa kita masih mengatakan 0,8 persen itu sebagai angka
yang pas, ini akal sehat aja nih, kan common sense!" kata dia, dikutip dari Kompas.com, Selasa
(21/12/2021).
Namun pengusaha menolak kebijakan Anies Baswedan tersebut.
Sebab kebijakan Anies tersebut melanggar regulasi pengupahan yang berlaku saat ini, terutama
PP Nomor 36 tahun 2021 tentang pengupahan.
Pandangan ini disampaikan oleh ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani.
476