Page 474 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 474

Dengan dasar tersebut, Pemerintah Provinsi DKI, kata dia, berani memutuskan kenaikan hingga
              5,1 persen. Dia meminta semua pihak bisa menerima keputusan Pemprov DKI itu sebagai solusi
              terbaik.

              “Jadi para pengusaha harapannya bisa memahami, juga pihak buruh, pihak pemerintah dan
              tentu juga masyarakat,” jelas dia.

              Menurut dia, langkah itu merupakan rasa keadilan dari Pemprov DKI bagi semua pihak. Dia
              memerinci,  dalam  delapan  tahun  terakhir,  kenaikan  UMP  DKI  memang  selalu  ada  di  atas
              pertumbuhan ekonomi DKI. Hasilnya, kenaikan UMP 2022 sebesar 0,85 persen yang tidak sesuai
              dengan angka inflasi DKI 1,6 persen, atau pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 3,51 persen,
              dinilai Riza tidak bijak.

              Sebelumnya,  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),  Hariyadi  B  Sukamdani,
              meminta Kementerian Ketenagakerjaan memberi sanksi kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies
              Rasyid  Baswedan.  Anies  dinilai  melawan  hukum  soal  pengupahan  dengan  merevisi  kenaikan
              upah  minimum  provinsi  (UMP)  2022  DKI  Jakarta  menjadi  5,1  persen  dari  sebelumnya  0,85
              persen.

              “Karena hal itu berpotensi menimbulkan iklim tidak kondusif,” kata Hariyadi dalam konferensi
              pers di Jakarta, Senin (20/12).


















































                                                           473
   469   470   471   472   473   474   475   476   477   478   479