Page 161 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 MARET 2021
P. 161
TINJAU PENERIMA JPS TKM DI BOYOLALI, MENAKER: HARUS DIBERI AKSES LAGI
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, meninjau penerima program Jaring Pengaman Sosial
(JPS) Tenaga Kerja Mandiri (TKM) yakni kelompok Forum Komunikasi Difabel Boyolali (FKDB)
Karya Mandiri yang berlokasi di Klewor, Kemusu, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (10/3/2021).
"Program ini diharapkan dapat menyentuh langsung kebutuhan publik, sehingga dapat
memberikan peningkatan ekonomi masyarakat, pengentasan kemiskinan, dan penyediaan
lapangan kerja," kata Menteri Ida.
Dalam kunjungan tersebut, Ida menyatakan bahwa kunjungannya ke FKDB karena tergerak
setelah menonton video Ketua FKDB, Sri Setianingsih, yang melakukan pemberdayakan para
penyandang disabilitas.
"Saya sudah menonton video Mbak Sri tentang pemberdayaan difabel, dan saya tergerak untuk
meninjau secara langsung," ungkap Ida.
Ida meminta FKDB agar meningkatkan usaha penggemukan kambingnya, sehingga manfaat
yang dirasakan para difabel menjadi lebih banyak. Permintaan juga disampaikan kepada
Disnaker setempat agar mendata kebutuhan FKDB.
"Saya kira ini harus diberi akses lagi. Jadi yang memiliki usaha sudah mulai berkembang harus
bisa dikembangkan lagi sampai jadi," ucapnya.
JPS TKM, sambung Ida, merupakan program yang dimaksudkan untuk meminimalkan dampak
Covid-19. Sasaran utamanya masyarakat penganggur dan setengah penganggur.
"Program ini untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat melalui kegiatan pemberdayaan
dan berkelanjutan, sehingga diharapkan mampu menekan angka penganggur dan setengah
penganggur," kata Menaker Ida.
Ketua FKDB, Sri Setianingsih, menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan program JPS TKM dari
Kemnaker untuk penggemukan kambing. Sri menilai program tersebut sangat bermanfaat bagi
kelompoknya.
Sri berharap, program JPS tersebut dapat berlanjut, sehingga keberlangsungan pemberdayaan
difabel yang berjumlah 4.963 ini berjalan dengan baik dan lancar.
"Kami berharap program JPS seperti ini bisa ditingkatkan, dan kami berharap, kami lebih
diperhatikan sama ibu menteri," kata Sri Setianingsih.
160