Page 17 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 MARET 2021
P. 17

negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Padahal, pada lima tahun sebelumnya, kita
              sudah berhasil menurunkan tingkat pengangguran menjadi 4,99% pada Februari 2020


              Ringkasan

              Data  LIPI  menunjukkan,  70%  keluarga  mengalami  kesulitan  keuangan,  baik  rumah  tangga
              bekerja maupun rumah tangga usaha mandiri, akibat pandemi covid-19. Di kesempatan berbeda,
              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  menyebut  pandemi  covid-19  telah  menaikkan  angka
              pengangguran  yang  ada.  "Data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  menunjukkan  ada  peningkatan
              jumlah dan tingkat pengangguran yang signifikan akibat dampak pandemi. Pada Agustus 2020,
              jumlah pengangguran mencapai 9,7 juta orang dengan TPT (tingkat pengangguran terbuka)
              sebesar 7%, ada kenaikan 1,84% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya." katanya di Solo,
              Jawa Tengah, Rabu (10/3).



              KONSUMSI JADI PENENTU

              Data  LIPI  menunjukkan,  70%  keluarga  mengalami  kesulitan  keuangan,  baik  rumah  tangga
              bekerja maupun rumah tangga usaha mandiri, akibat pandemi covid-19. fetry@mediaindonesia.
              com

              KEPALA Pusat Penelitian Bidang Ekonomi (P2E) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
              Agus  Eko  Nugroho  mengatakan  tingkat  konsumsi  masyarakat  pada  triwulan  I  2021  menjadi
              penentu kecepatan pemulihan ekonomi Indonesia di 2021.

              "Hasil survei LIPI di 2020 menunjukkan hampir semua konsumsi terkontrak-si akibat pandemi
              covid-19. Perubahan aktivitas secara digital atau otiline server memang mengalami peningkatan
              pada  kelas  kelompok  pendapatan  tinggi,  tapi  untuk  tujuan  konsumsi,  mereka  cenderung
              menahan,"  kata  Agus  dalam  diskusi  virtual  Denpasar  12,  Menakar  Dampak  Sosial  Ekonomi
              Rumah Tangga dan Langkah Antisipasinya, Rabu (10/3).

              Merujuk pada data hasil survei itu, sambungnya, 70% keluarga mengalami kesulitan keuangan,
              baik  rumah tangga  bekerja  maupun  rumah  tangga  usaha  mandiri,  akibat  pandemi  covid-19.
              Kesulitan  itu  tidak  hanya  mencakup  konsumsi  makanan  sekitar  32,15%-67,75%,  tetapi  juga
              kepada  nonmakanan  seperti  tagihan  sekitar  33,4%-66,6%  dan  pembayaran  cicilan  sekitar
              29,84%-70,16%.

              "Pada  umumnya  keluarga  menggunakan  tabungan  untuk  mengantisipasinya,  sekitar  45%.
              Artinya, tekanan terhadap tabungan, juga melepas aset, menjadi faktor yang sangat berat sekali
              untuk mengembalikan konsumsi ke porsi yang biasanya. Rumah tangga pekerja diketahui lebih
              merasa  berat  untuk  membiayai  konsumsi  dan  relatif  homogen  di  berbagai  kelompok
              pembayaran," kata Agus.

              Dari sektor ketahanan pangan rumah tangga, sambungnya, sebesar 35%-90% rumah tangga
              menghadapi gangguan. Rata-rata 22% rumah tangga beralih jadi memasak makanan sendiri.

              "Ini  salah  satu  fakta  yang  menunjukkan  bagaimana  rumah  tangga  mengakali  pengeluaran
              mereka. Maka itu, bantuan sebaiknya diberikan dalam bentuk tunai," kata Agus.

              Pengembalian tingkat konsumsi masyarakat itu, lanjutnya, sangat bergantung pada keberhasilan
              dan kecepatan program vaksinasi pemerintah.





                                                           16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22