Page 288 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 MARET 2021
P. 288

Direktur  Pembinaan  Penempatan  dan  Perlindungan  Tenaga  Kerja  Luar  Negeri  (PTKLN)
              Kementerian  Ketengakerjaan  Eva  Trisiana  mengatakan  pada  2020,  penempatan  PMI  hanya
              sebesar 113.173 orang atau turun sekitar 40,8 persen dari jumlah penempatan pada 2019.

              "Penempatan PMI wajib dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Terkait hal
              ini,  Kemnaker  telah  mengeluarkan  Pedoman  Pelaksanaan  Penempatan  pada  Masa  Adaptasi
              Kebiasaan Baru. Kita utamakan pelindungan PMI yang bekerja di luar negeri," kata Eva, dikutip
              dari keterangan resminya, Rabu (10/3/2021).

              Ia menjelaskan selama pandemi Covid-19 pertimbangan dalam proses penempatan tidak hanya
              berdasarkan keputusan pemerintah, tetapi juga memperhatikan terbukanya akses masuk dari
              negara penempatan.

              Penempatan PMI juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan kebijakan negara tujuan
              penempatan dan otoritas setempat, yang memperbolehkan masuknya tenaga kerja asing dengan
              menerapkan protokol kesehatan.
              "Hal ini dilakukan untuk memastikan adanya pelindungan dan jaminan kesehatan bagi para PMI
              yang bekerja di negara-negara tujuan penempatan," ujarnya.

              Sementara untuk jumlah PMI sendiri, merujuk pada hasil laporan dari World Bank pada 2017,
              diperkirakan ada 9 juta PMI di luar negeri, baik yang berangkat secara prosedural maupun non
              prosedural.

              "Berdasarkan  data  penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia,  penempatan  terbanyak  ada  di
              Malaysia, Taiwan, Hong Kong, Singapura, Arab Saudi, Brunei Darussalam, dan Korea Selatan,"
              katanya.

              Lebih lanjut, dalam upaya penguatan pelindungan bagi PMI dan pencegahan penempatan PMI
              secara norprosedural, Kemenaker telah melakukan sejumlah langkah.

              Berbagai upaya yang dilakukan antara lain penguatan kebijakan melalui regulasi; penguatan tata
              kelola melalui penguatan kelembagaan, penguatan Satgas Pelindungan PMI; penguatan kerja
              sama luar negeri; penguatan Atase Ketenagakerjaan; dan pengembangan pusat layanan bagi
              CPMI/PMI dan anggota keluarganya.

              Kemenaker  juga  melakukan  upaya  deteksi  dan  pencegahan  dini  (  Early  Warning  )  PMI
              nonprosedural sebelum CPMI diberangkatkan ke negara penempatan.
              Hal ini dilakukan melalui penyiapan SDM dan peningkatan kualitas CPMI dengan menyediakan
              dan memfasilitasi pelatihan CPMI melalui pelatihan vokasi; dan penguatan tata kelola terkait
              pemanfaatan  teknologi  informasi  dalam  menyediakan  layanan  bagi  stakeholder  yang  terlibat
              dalam rantai proses ini.



















                                                           287
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293