Page 215 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 215

Said berpendapat, RUU Cipta Kerja akan merugikan buruh karena menghapus upah minimum
              yaitu UMK dan UMSK dan memberlakukan upah per jam di bawah upah minimum.
              Tak  hanya  itu,  dia  juga  menilai  aturan  ini  akan  mengurangi  nilai  pesangon  dengan
              menghilangkan  uang  penggantian  hak  dan  mengurangi  uang  penghargaan  masa  kerja,
              penggunaan buruh  outsourcing  dan buruh kontrak seumur hidup untuk semua jenis pekerjaan,
              waktu kerja yang eksploitatif dan menghapus beberapa jenis hak cuti buruh serta menghapus
              hak upah saat cuti.

              Adanya aturan ini juga dianggap akan mempermudah masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) buruh
              kasar di Indonesia tanpa izin tertulis menteri, mereduksi jaminan kesehatan dan pensiun buruh
              dengan  sistem    outsourcing    seumur  hidup,  mudahnya  PHK  sewenang  wenang  tanpa  izin
              pengadilan perburuhan, menghapus beberapa hak perlindungan bagi pekerja perempuan, dan
              hilangnya beberapa sanksi pidana untuk pengusaha ketika tidak membayar upah minimum dan
              hak buruh lainnya.

              Melihat berbagai alasan tersebut, KSPI pun meminta agar pembahasan  omnibus law  dihentikan
              dan  meminta  pemerintah  dan  DPR  fokus  menyelesaikan  permasalahan  yang  terjadi  sebagai
              dampak covid-19.

              Demo yang dilakukan di 20 provinsi tersebut pun mengusung isu yang sama. "Beberapa provinsi
              yang akan melakukan aksi antara lain, Jawa Barat di Gedung Sate Bandung, Banten di Serang,
              Jawa Tengah di Semarang, Jawa Timur di Gedung Grahadi Surabaya," kata Said Iqbal.

              Ada pula Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bengkulu, Riau, Batam, Lampung, Banjarmasin,
              Samarinda,  Gorontalo,  Makassar,  Manado,  Kendari,  Mataram,  Maluku,  Ambon,  Papua,  dan
              sebagainya.











































                                                           214
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220