Page 281 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 281

Dari sekitar 13,6 juta data yang masuk, lebih dari 1 juta (sekitar 1,1 juta) rekening dinyatakan
              berpotensi  tidak  valid.  Menurut  Deputi  Direktur  Hubungan  Masyarakat  dan  Antar  lembaga
              BPJamsostek Irvansyah Utoh Banja, 1,1 juta rekening tersebut tidak sesuai dengan kriteria yang
              ditetapkan  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Permenaker)  Nomor  14  Tahun  2020.  "Tapi,
              proses validasi ulang dan konfirmasi masih berlangsung, jadi belum final," ujarnya.

              Ada  berbagai  kriteria  yang  sedang  dikonfirmasi  ulang  oleh  kantor  cabang  EPJamsostek  ke
              perusahaan  atau  pemberi  kerja.  Salah  satunya,  kemungkinan  perusahaan  mengirimkan  data
              norek seluruh pegawainya. "Jadi, bukan hanya yang dilaporkan dan tercatat di BPJamsostek
              dengan gaji d i bawah Rp 5 juta," jelasnya.

              Dalam melakukan validasi, BPJamsostek berpatokan pada Permenaker 14/2020. Sesuai regulasi
              tersebut, penerima bantuan harus memenuhi beberapa syarat Di antaranya, pekerja merupakan
              WNI, masuk pada kategori pekerja penerima upah (PU), merupakan peserta BPJamsostek yang
              aktif sampai Juni 2020, dan memiliki upah terakhir di bawah Rp5 juta. Upah Rp5 juta itu harus
              sesuai dengan data yang dilaporkan perusahaan dan tercatat pada BPTamsostek

              Selain mengacu pada kriteria tersebut, terdapat tiga tahapan validasi. Pertama, validasi awal
              yang  dilakukan  bersama  pihak  eksternal,  yaitu  peifoan-kan.  Pada  tahap  itu,  norek  yang
              dikumpulkan BPJamsostek diseleksi berdasar validitasnya. Misalnya, keaktifan dan keabsahan
              rekening.  Pada  tahap  tersebut,  BPJamsostek  melakukan  validasi  bersama  setidaknya  127
              perbankan.
              Kedua, validitas internal atas data kepesertaan yang memenuhi kriteria Permenaker 14/2020.
              Misalnya, terkait keaktifan kepesertaan, batas maksimal upah yang ditetapkan, dan memastikan
              calon penerima BSU dari kategori pekerja penerima upah

              Terakhir, validasi berdasar nomor induk kependudukan yang disesuaikan dengan kepemilikan
              rekening.  Itu  dilakukan  untuk  meminimalkan  kemungkinan  penerima  bantuan  ganda  karena
              yang bersangkutan bekerja di lebih dari satu perusahaan yang berbeda.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan, hingga 22 Agustus 2020, jumlah
              rekening pekerja calon penerima BSU yang sudah tervalidasi mencapai 7,4 juta. Penyaluran bakal
              dilakukan secara bertahap. "Mudah-mudahan 25 Agustus bisa ditransfer langsung ke rekening
              para penerima," katanya.

              Seperti diberitakan, pemerintah telah menganggarkan Rp37,7 triliun untuk program BSU pada
              pekerja  terdampak  Covid-19.  Penerima  bantuan  nanti  menerima  dana  Rp600  ribu  per  bulan
              selama4 bulan. Pekerja akan menerima dana Rpl,2 juta sebanyak 2 kali.(mia/ clO/oni/jpg)

























                                                           280
   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286