Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 MARET 2021
P. 25

DPR IMBAU THR 2021 TIDAK DICICIL

              ANGGOTA  Komisi  IX  DPR  RI  Kurniasih  Mufidayati  mengaku  tidak  sepakat  dengan  wacana
              pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) dengan cara dicicil sebagaimana pada 2020 lalu.

              Mufida  meminta  pelaksanaan  pembayaran  THR  dengan  dicicil  tahun  lalu  dilakukan  evaluasi.
              Terlebih,  jelasnya,  ada  informasi  dari  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  yang
              menyebut hingga 2021 masih ada perusahaan yang belum selesai melakukan pembayaran cicilan
              THR.

              "Kebijakan  THR  dicicil  perlu  dievaluasi,  terlebih  ada  laporan  belum  semua  perusahaan
              menunaikan kewajiban THR itu hingga sekarang. Kita ingin daya beli masyarakat meningkat
              pada saat Ramadhan dan Idul Fitri," kata Mufida dalam keterangannya, Senin (29/3).

              Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menekankan, saat ini perekonomian sudah mulai
              ada  perbaikan.  Hal  ini,  lanjutnya,  berdasarkan  Data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  menyebut
              pertumbuhan  ekonomi  sepanjang  berangsur  pulih.  Pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  pada
              kuartal II 2020 tercatat terkontraksi -5,32%, lalu pada kuartal III tumbuh -3,43% dan pada
              kuartal sebesar -2,19%.

              "Saya harap pemerintah memperjuangkan hak-hak Pekerja, saat ini ada sinyal perekonomian
              mulai membaik. Para pekerja sudah mulai bekerja seperti saat sebelum pandemi, hanya saja
              dengan menerapkan protokol kesehatan," imbuh Mufida.

              Dia  menyebut,  ada  tiga  sektor  yang  menyumbang  serapan  tenaga  kerja  terbanyak  yakni
              pertanian,  industri  pengolahan  dan  perdagangan  juga  konsisten  menunjukkan  penguatan.
              Bahkan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dikatakan, tetap tumbuh positif sepanjang
              2020 dengan rata-rata pertumbuhan 2%.

              "Aturan THR sudah ada dan harus kembali merujuk pada kewajiban dasar perusahaan untuk
              membayar penuh THR kepada para pekerja, sesuai peraturan perundangan yang ada," tegas
              Mufida.

              Dia  juga  mengatakan,  Dinas  Tenaga  Kerja  daerah  setempat  juga  bisa  menjadi  jembatan
              pencarian jalan keluar terutama bagi perusahaan kecil yang masih terdampak.

              "Untuk perusahaan kecil jika akan ada kebijakan khusus, bisa melakukan dialog soal THR dengan
              serikat pekerja dan Dinas Tenaga Kerja setempat," pungkasnya.
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  diketahui  masih  menggodok  aturan  mengenai
              pembayaran tunjangan hari raya untuk 2021. Ketentuan itu akan tertuang dalam bentuk surat
              edaran Menteri Ketenagakerjaan.

              Direktur Pengupahan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
              Tenaga Kerja, Kemenaker, Dinar Titus Jogaswitan menuturkan, aturan tersebut bakal terbit saat
              awal ramadan atau pertengahan April. (OL-8).















                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30