Page 211 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 211
2 RIBU LEBIH KARYAWAN DI KALTENG JADI "PENGANGGURAN" SEJAK WABAH
COVID 19
Sejak 7 bulan lebih wabah covid 19 menyerang Indonesia, jumlah karyawan yang mengalami
pemutusan hubungan kerja maupun yang di rumahkan di Kalimantan Tengah, jumlahnya kian
meningkat, dari data yang ada di Disnaker Kalimantan Tengah, sebanyak 157 perusahaan, telah
mengeluarkan kebijakan PHK kepada 340 karyawannya, sedangkan yang di rumahkan sebanyak
2.126 orang, sehingga total keseluruhan mencapai 2.446 karyawan.
Pengurus Kofederasi Serikat Buruh Ssejahtera Indonesia Korwil Kalimantan Tengah Karliansyah,
turut prihatin dengan kondisi sulit yang dialami para buruh dan mendesak pemerintah, segera
mengambil kebijakan cepat untuk menyelamatkan nasib ribuan karyawan yang dirumahkan
maupun di phk oleh perusahaan di Kalteng, karena akan berdampak pada kehidupan ekonomi
buruh.
"Jika ha ini dibiarkan berlarut larut, bukan tidak mungkin ratusan buru mati kelaparan,
dampaknya pasti akan kesulitan ekonomi, bahkan belum lama ini, demi mencukupi nafkah
keluarga sehari hari sampai menjual motor, perhiasan, dan lainnya," kata Karli kepada RRI Kamis
(17/12/20) Ia menambahkan, untuk mengatasi permasalahan buruh yang sudah terdampak
corona, sebenarnya sederhana, tidak bisa hanya mengandalkan peran pemerintah, tetapi
perusahaan besar di Kalteng perlu dilibatkan, demi mengurangi beban para buruh yang terkena
PHK, bantuan seperti permodalan dari pihak swasta dan pemerintah tentunya sangat diharapkan
disalurkan tepat sasaran, agar dapat digunakan untuk menyambung hidup dan memenuhi
kebutuhan sehari hari.
Ditempat terpisah, Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja Kalimantan Tengah
Amir Husein membenarkan, ribuan karyawan di Kalteng terkena phk sampai di rumahkan, akibat
dampak covid 19 yang tak kunjung berakhir, bahkan jumlahnya terus meningkat, di perkirakan
sampai akhir tahun 2020, mencapai 3 ribu orang lebih.
Ia menyebut sebagian besar alasan perusahaan memutus hubungan kerja, akibat biaya
operasional yang tinggi tidak sebanding dengan pemasukan, sehingga langkah yang diambil
tidak ada jalan lain kecuali merumahkan sementara waktu karyawan dan PHK. Paling banyak
karyawan yang dirumahkan berasal dari sektor jasa salah satunya perhotelan, tempat hiburan
malam (THM) dan usaha yang bergerak dari beragam UKM.
Kendati demikian, sebagai solusi mengatasi bertambahnya pengangguran, pihaknya
mengarahkan karyawan yang terkena phk dan yang di rumahkan, untuk mengikuti kartu pra
kerja, karena di dalam program tersebut, ada uang pembinaan dan pelatihan yang langsung di
transfer ke rekening masing masing pendaftar "Kita dari pemerintah, terus berupaya
menjembatani apa yang menjadi keluhan para buruh, saat ini ribuan karyawan alami PHK dan
yang dirumahkan sebagian sudah mengikuti kartu pra kerja, mereka mendapat pelatihan dan
uang pembinaan,"bebernya.
210