Page 76 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN18 DESEMBER 2020
P. 76

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengungkapkan, berdasarkan data per 14
              Desember 2020, realisasi BSU telah menyentuh Rp27,96 triliun atau 93,94 persen dari pagu
              sebesar Rp29,85 triliun.



              REALISASI BANTUAN SUBSIDI UPAH TEMBUS 93,94 PERSEN

              Pemerintah  terus  berkomitmen  mendorong  pemulihan  ekonomi  nasional  yang  terdampak
              pandemi  COVID-19.  Salah  satu  upaya  yang  ditempuh  adalah  pemberian  Bantuan  Subsidi
              Gaji/Upah (BSU) kepada pekerja atau buruh.

              Program  ini  diharapkan  mampu  menyokong  perekonomian  pekerja,  sehingga  meningkatkan
              daya beli dan konsumsi rumah tangga sekaligus menggerakkan roda perekonomian nasional.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengungkapkan, berdasarkan data per 14
              Desember 2020, realisasi BSU telah menyentuh Rp27,96 triliun atau 93,94 persen dari pagu
              sebesar Rp29,85 triliun.

              Rinciannya, penyaluran BSU pada termin pertama mencapai Rp14,71 triliun. Angka ini berhasil
              menyentuh 12,26 juta pekerja atau 98,86 persen dari target pemerintah yakni 12,4 juta pekerja.

              Kemudian pada termin kedua realisasinya mencapai Rp13,2 triliun untuk 11,04 juta pekerja atau
              89 persen dari target.

              "Angka  realisasi  pada  termin  kedua  memang  belum  sempurna,  mengingat  periode
              penyalurannya masih berlangsung sampai akhir Desember 2020," ujarnya dalam Konferensi Pers
              yang digelar oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN),
              Rabu (16/12).

              Ida mengatakan, bantuan yang sudah direalisasikan sejak September 2020 ini diberikan kepada
              pekerja yang memenuhi sejumlah syarat, yaitu berkewarganegaraan Indonesia (WNI), terdaftar
              sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan (TK) sampai Juni 2020, pekerja penerima upah, dan
              gaji yang dilaporkan di bawah Rp5 juta per bulan.

              Total bantuan yang diberikan kepada setiap pekerja yang masuk kriteria sebesar Rp2,4 juta.
              Angka  ini  diberikan  bertahap  dalam  dua  termin,  masing-masing  sebesar  Rp1,2  juta.  Termin
              pertama dilakukan pada Agustus-Oktober 2020 dan termin kedua pada November-Desember
              2020.

              Tercatat  beberapa  tantangan  dalam  melakukan  realisasi  BSU.  Pada  realiasi  termin  pertama
              memang ditemukan sejumlah rekening bermasalah. Hal ini terungkap dari laporan bank-bank
              penyalur.

              "Kenapa tidak bisa 100 persen terealisasi, karena laporan bank penyalur mengatakan terdapat
              data rekening yang bermasalah dan tidak dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur. Atas
              adanya rekening retur tersebut, kami tidak diam. Kami kembalikan kepada BP Jamsostek untuk
              diperbaiki," ujar Ida.

              BP Jamsostek sendiri mencatat, ada 154.887 rekening bermasalah yang membuat BSU tidak bisa
              ditransfer. Proses perbaikan data lantas dilakukan oleh BP Jamsostek yang berkoordinasi dengan
              kantor cabang di daerah, bank penyalur, pemberi kerja, bahkan sampai berkomunikasi dengan
              nama-nama penerima bantuan.

              Hasilnya,  sebanyak  87.963  rekening  berhasil  dipulihkan  dan  telah  diserahkan  ke  Kemnaker.
              Namun, masih ada 66.924 rekening yang masih dalam proses perbaikan sampai saat ini.


                                                           75
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81