Page 121 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 APRIL 2020
P. 121
Sementara Kartu Prakerja yang ditawarkan pemerintah, pada dasarnya difokuskan
untuk melakukan pelatihan peningkatan keterampilan secara online.
Hal ini pun ia anggap kurang tepat untuk kondisi yang dialami para korban PHK.
"Sedangkan model pelatihan online pra kerja kurang tepat di saat pandemi, ini
bukan waktunya untuk meningkatkan skill korban PHK," tegas Bhima.
Bahkan jika mereka menjadi bagian dari program yang diikuti sekitar 5,6 juta
peserta itu pun, belum tentu akan langsung memperoleh pekerjaan.
"Apalagi tidak ada jaminan setelah ikut program 5,6 juta (peserta), orang akan
langsung terserap kerja," papar Bhima.
Ia kemudian mempertanyakan terkait industri mana yang siap menampung 5,6 juta
tenaga kerja untuk saat ini di tengah melesunya ekonomi.
Karena pada dasarnya, kata dia, program Kartu Prakerja dibuat untuk kondisi
normal, bukan darurat corona seperti saat ini.
"Industri mana yang siap menampung 5,6 juta pekerja? Konsep kartu prakerja itu
kan ada saat kondisi normal untuk tingkatkan skill. Tapi dalam kondisi darurat
kurang tepat, jadi efektivitasnya kecil sekali, bahkan gagal sebelum dimulai,"
pungkas Bhima.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta agar program Kartu
Prakerja lebih diutamakan untuk masyarakat yang terkena PHK.
Pemerintah telah menaikkan anggaran program ini dari sebelumnya Rp 10 triliun
menjadi Rp 20 triliun.
Kemudian peberima manfaat progran ini juga bertambah menjadi 5,6 juta peserta
dan difokuskan kepada kalangan menengah ke bawah.
"Terutama yang terkena PHK," kata Jokowi, dalam video conference terkait rapat
terbatas (ratas) mengenai efektivitas penyaluran program jaring pengaman sosial,
Selasa (7/4/2020) lalu.
Page 121 of 210.