Page 117 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 OKTOBER 2020
P. 117

bukan hanya pembuat UU yang mendominasi. Kelompok-kelompok masyarakat, akademisi, LSM,
              serta media perlu tahu dan terlibat.
              Suara  rakyat  wajib  dipertimbangkan.  Bukan  hanya  dibutuhkan  saat kontestasi  lima  tahunan.
              Partisipasipublikdalam  penyusunan  peraturan  perundang-undangan  memiliki  urgensi,  yakni
              memperkuat legitimasi dalam pelaksanaan peraturan tersebut.

              DalaMKonteks  UU  Cipta  Kerja,  melempar  permasalahan  ke  Mahkamah  Konstitusi  dengan
              mempersilakan pihak-pihak yang tidak puas mengajukan judicial review terkesan tidak arif. Meski
              itu jalur konstitusional. Sebab, produkyanghendak diuji dinilai cacat prosedur. Tidak memenuhi
              syarat pembentukan UU.

              Kalau  memangniatnya  bagus,  tidak  merugikan  buruh,  jangan  terburu-buru  memberlakukan
              omnibus law. Lakukan langkah koreksi lewat upaya legislative review bersama DPR. Kembali ke
              proses awal pembahasan dengan membuka ruang dialektika dengan semua elemen masyarakat.

              Tidak  perlu  kaku  dalam  memberikan  batasan  waktu.  Sebab,  tenggat  seperti  100  hari  harus
              rampung sebagaimana pembahasan yang lalu hanya akan menggiring pada ketergesa-gesaan.
              Apalagi dengan materi omnibus law yang merevisi puluhan UU sekaligus.

              Langkah-langkah bijak para pembuat UU di -perlukan agarkualitas produk legislasi terjaga. Yang
              tidak kalah penting, mengembalikan trust publik yang sempat tergerus. (*)




















































                                                           116
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122