Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2020
P. 15

"Kalau jam kerja sudah selesai, karyawan lebih baik langsung pulang, jangan nongkrong dulu.
              Sebab, pembatasan karyawan serta waktu keberangkatan dan kepulangannya sudah kita atur
              untuk menghindari penumpukan (di tempat kerja)," kata Kepala Disnakertransgi DKI Jakarta
              Andri Yansah di Jakarta,Rabu (10/6/2020).

              Menurut dia, regulasi penyesuaian sistem kerja dalam masa PSBB transisi di DKI telah diatur
              sedemikian  rupa.  Khususnya,  pengaturan  jam  kerja  dilakukan  dengan  sistem  sif  demi
              menghindari penumpukan s
              Andri menyatakan, dirinya mengkhawatirkan banyaknya karyawan yang pulang kerja lebih awal
              akan mengulur waktu kepulangan mereka karena merasa memiliki banyak waktu luang.

              Dari  penguluran  waktu  pulang  kerja,  Andri  mengkhawatirkan  adanya  penumpukan  di
              transportasi  umum  dan  tempat  lainnya  yang  meningkatkan  potensi  penularan  Covid-19.
              Sementara,  penanggung  jawab  di  tempat  kerja  masing-masing  tak  bisa  mengawasi  jika
              karyawannya sudah berada di luar kantor.

              "Yang harusnya dia pulang ke rumah, malah nongkrong, itu yang bahaya. Dia bisa saja kena
              Covid-19 karena banyak orang nongkrong. Itu lebih sulit mengontrol di tempat orang berkumpul
              tetapi tidak kenal satu sama lain," jelas Andri,

              Ia  menegaskan,  jika  sudah  ada  pelonggaran  dan  diberi  penambahan  sektor  yang
              dikecualikan,maka hendaknya lebih baik fokus kerja saja dulu sehingga nongkrongnya ditunda
              dulu.

              Disnakertransgi  DKI  telah  menerbitkan  Surat  Keputusan  Nomor  1363  tahun  2020  tentang
              Protokol Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Perkantoran atau tempat kerja pada Masa
              Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif.

              SK tersebut meminta perusahaan untuk melaporkan protokol pencegahan atau pengendalian
              COVID-19 di perkantoran atau tempat kerja pada masa transisi melalui bit.ly/bekerja-kembali.

              Selain  itu,  perusahaan  diminta  membuat  pakta  integritas  pelaksanaan  protokol  sesuai  yang
              terlampir dalam SK tersebut. Andri meminta perusahaan berkomitmen melaporkan kepatuhan
              protokol dengan jujur sesuai pakta integritas.
              "Pakta integritas inilah yang memudahkan kami untuk melakukan pengecekan. Kami punya data
              dari laporan mereka. Kalau sudah cocok, kita lihat ke lapangan apakah sesuai atau tidak," jelas
              Andri.

              Saat turun ke lapangan, Pemprov DKI membentuk tim gabungan yang dikoor-dinaai oleh Satpol
              PP  dan  bekerja  sama  dengan  Disnakertransgi,  Dinas  UMKM,  Dinas  Pariwista,  dan  Dinas
              Perhubungan.

              Jika kenyataan di lapangan tak sesuai dengan pakta integritas, perusahaan akan dikenakan
              sanksi. "Sanksi yang dikenakan ada tahapannya. Pertama peringatan, kedua pemberhentian
              operasi untuk sementara waktu. Kalau masih bandel juga, baru rekomendasi untuk pencabutan
              izin," tutur Andri. (ibl)










                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20