Page 11 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2020
P. 11

Tajur  Kota  Bogor.  Dari  informasi  yang  diterima  koran  ini,  KRB  sudah  mulai  merampingkan
              karyawan-nya. Sementara perusahaan garmen baru akan melakukan PHK pada September 2020
              mendatang.

              Dikonfirmasi,  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Kota  Bogor,  Elia
              Buntang membenarkan hal itu. Dia mengatakan perusahaan garmen yang berlokasi di bilangan
              Tajur, Bogor Timur memang sedang merencanakan PHK terhadap ratusan karyawannya.

              "Kalau (pandemi corona) masih berkepanjangan, akan dilakukan pada September," ujar Elia
              kepada  Radar  Bogor  (INDOPOS  Group).  Pihak  perusahaan  dan  karyawan  kata  dia,  sudah
              mencapai  kesepakatan  akan  rencana  PHK.  Hanya  saja  belum  ada  putusan  sebelum  kondisi
              pandemi membaik.

              Dalam kesepakatan itu tertuang hak - hak karyawan yang harus diberikan perusahaan. Jika PHK
              terjadi, produksi salah satu perusahaan ternama di Kota Bogor itu juga bakal berkurang. Hanya
              akan ada tersisa bagian produksi pemintalan benang saja. Produksi lainnya sudah tidak jalan.

              "Sekarang kan tidak beroperasi, ordernya tidak jalan. Tapi kan kita tidak berharap seperti itu
              (PHK)," imbuh dia.

              Dari data Disnakertrans Kota Bogor jumlah pekerja yang di PHK selama pandemi COVID-19
              masih tetap berada di angka 636 orang yang berasal dari 295 perusahaan. Sementara, ada
              3.050 karyawan yang masih dirumahkan.

              "Kalau KRB kami belum mendapatkan pemberitahuan," bebernya.

              Di  konfirmasi  terpisah, Humas  KRB  Zaenal  Arifin  mengatakan,  bahwa KRB  memang  sedang
              melakukan pengurangan karyawan. Setelah tutup hampir empat bulan, pengelola KRB mau tak
              mau harus melakukan perampingan kontrak pegawai yang sudah habis. Namun, pihaknya belum
              bisa menyebut berapa karyawan yang diberhentikan.
              "Pada prinsipnya kami tidak memberhentikan tetapi memang masa kontrak yang sudah habis.
              Kondisi  kebun  raya  tutup  sejak  awal  Maret  tentu  sangat  berdampak,"  kata  Zaenal  saat
              dikonfirmasi.

              Apalagi,  sambung  dia,  belum  ada  kepastian  kapan  KRB  akan  kembali  beroperasi.  Apalagi
              Pemerintah  Kota  (Pemkot)  Bogor  menyatakan  bahwa  tempat  wisata  menjadi  yang  paling
              terakhir dibuka.

              "Karena  itu  beberapa  karyawan  dengan  berat  hati  harus  tidak  diperpanjang  kontrak  kerja
              mereka. Semoga keadaan kembali normal dan mereka yang tidak diperpanjang bisa menjadi
              prioritas bekerja kembali," tukasnya, (dka/c)




















                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16