Page 192 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 FEBRUARI 2021
P. 192

Pada  Pasal  43  tertulis,  pengusaha  dapat  melakukan  Pemutusan  Hubungan  Kerja  terhadap
              Pekerja/Buruh  karena  alasan  Perusahaan  melakukan  efisiensi  yang  disebabkan  Perusahaan
              mengalami kerugian maka Pekerja/ Buruh berhak atas: a. uang pesangon sebesar 0,5 (nol koma
              lima) kali ketentuan Pasal 40 ayat (2); b. uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali
              ketentuan Pasal 40 ayat (3); dan c. uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 40 ayat (4).

              Hal  yang  sama  juga  akan  dialami  korban  PHK  dengan  alasan  perusahaan  tutup  karena
              mengalami kerugian secara terus-menerus selama dua tahun, atau mengalami kerugian tidak
              secara terus menerus selama dua tahun. Begitu pula PHK yang disebabkan perusahaan tutup
              karena keadaan terpaksa (force majeure), pailit, serta perusahan dalam keadaan penundaan
              kewajiban pembayaran utang karena mengalami kerugian.

              Kendati demikian, juga ada alasan PHK yang membuat para pekerja bisa mendapatkan uang
              pesangon secara penuh seperti yang telah ditentukan pada Pasal 40.

              Pada Pasal 41, misalnya, PHK disebabkan perusahaan melakukan penggabungan, peleburan,
              atau pemisahan perusahan dan pekerja atau buruh tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja
              atau pengusaha tidak bersedia menerima pekerja atau buruh tersebut. Dalam hal ini antara lain
              yang berhak diterima oleh pekerja adalah uang pesangon sebesar satu kali ketentuan Pasal 40
              tersebut.

              Pasal 42, korban PHK karena alasan pengambilalihan perusahaan juga berhak atas hak yang
              sama. Begitu pula dengan PHK disebabkan perusahaan tutup bukan karena mengalami kerugian.

              Salah satu aturan pelaksana UU Cipta Kerja yang telah diterbitkan adalah Peraturan Pemerintah
              Nomor  35  Tahun  2021  tentang  Perjanjian  Kerja  Waktu  Tertentu,  Alih  Daya,  Waktu  Kerja,
              Hubungan Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dalam peraturan
              ini diantaranya yang diatur adalah pemberian uang kompensasi.

              Berdasarkan  Pasal  15,  pengusaha  wajib  memberikan  uang  kompensasi  kepada  pekerja  atau
              buruh yang hubungan kerjanya berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

              Mengutip penjelasan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), PKWT bisa disebut sebagai
              pekerjaan kontrak. Pemberian uang kompensasi dilaksanakan pada saat berakhirnya PKWT.

              "Uang kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Pekerja/Buruh yang
              telah mempunyai masa kerja paling sedikit 1 (satu) bulan secara terus menerus," demikian bunyi
              Pasal 15 dalam salinan PP tersebut, seperti dikutip pada Senin (22/2/2021).

              Apabila PKWT diperpanjang, uang kompensasi diberikan saat selesainya jangka waktu PKWT
              sebelum  perpanjangan.  Mengenai  jangka  waktu  perpanjangan  PKWT,  uang  kompensasi
              berikutnya diberikan setelah perpanjangan jangka waktu PKWT berakhir atau selesai.

              Namun, pemberian uang kompensasi tidak berlaku bagi tenaga kerja asing yang dipekerjakan
              oleh pemberi kerja dalam Hubungan Kerja berdasarkan PKWT.

              Besaran uang kompensasi diberikan sesuai dengan sejumlah ketentuan. PKWT selama 12 bulan
              secara terus menerus diberikan sebesar satu bulan upah.

              Kemudian PKWT selama satu bulan atau lebih, tapi kurang dari 12 bulan maka dihitung secara
              proporsional dengan perhitungan masa kerja dibagi 12 dikalikan satu bulan upah. Sementara
              PKWT selama lebih dari 12 bulan dengan perhitungan masa kerja dibagi 12 dikalikan satu bulan
              upah.






                                                           191
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197