Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 FEBRUARI 2021
P. 29

Di sisi lain, sejak pertengahan 2020, ia terpaksa dibayar setengah gaji normal, yang hanya Rp 4
              juta sebulan, dengan waktu kerja yang belum penuh dalam seminggu. Hal itu ia pertahankan
              dengan  alasan  sulit  beralih  pekerjaan.  Untuk  menambah  penghasilan,  saat  ini  ia  menyambi
              berdagang kecil-kecilan dengan penghasilan tak tentu.

              Pada triwulan ketiga tahun lalu ia mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan subsidi upah
              yang disalurkan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sebesar Rp 2,4 juta per pekerja
              atau Rp 600.000 per bulan. Namun, subsidi itu tidak kunjung cair.

              "Padahal, kalau bisa dapat, lumayan untuk bayar sewa kos. Sejak gaji berkurang, saya turunin
              semua standar hidup saya. Contoh, kalau sebelumnya mampu sewa kos Rp 800.000 sebulan,
              sekarang saya tinggal di kos yang cuma Rp 400.000, yang serba kurang," tuturnya, di Jakarta,
              Senin (22/2/2021).

              Sebelumnya, Kemenaker tidak akan melanjutkan program tersebut tahun ini. Pemerintah akan
              fokus pada program Kartu Prakerja. Namun, Kemenaker akan mengupayakan para pekerja yang
              sudah terdaftar dalam program itu, tetapi belum menerima pencairan bisa menerima bantuan
              langsung tunai tersebut tahun ini.

              Pada 2020, pemerintah telah menyalurkan bantuan itu bagi pekerja bergaji di bawah Rp 5 juta
              dalam dua gelombang. Pada gelombang pertama Agustus-September 2020, dana subsidi gaji itu
              disalurkan  kepada  12.293.134  pekerja.  Pada  gelombang  kedua  November-Desember  2020,
              bantuan disalurkan bagi 12.244.169 pekerja.

              Realisasi pencairan hingga akhir tahun lalu sebesar 98,92 persen. Lantaran sudah tutup buku
              dan  sisa  dana  sudah  dikembalikan  ke  kas  negara,  Kemenaker  akan  berkoordinasi  dengan
              Kementerian Keuangan agar sisa dana itu bisa dicairkan tahun ini.

              Pekerja  terdampak  pandemi  yang  belum  pernah  mendapatkan  bantuan  itu  sedikit
              menyayangkan karena pemerintah tidak lagi melanjutkan program itu. Guguh Putra (25), pekerja
              lepas di bidang jasa pelaksana pesta pernikahan (wedding organizer) di Jakarta misalnya. Di
              tengah masih sulitnya mendapatkan proyek acara dan pekerjaan sampingan yang menjanjikan,
              ia berharap bisa memperoleh bantuan pemerintah seperti beberapa teman seprofesi yang telah
              menikmati bantuan itu karena terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

              Ekonom  Institute  for  Development  of  Economics  and  Finance,  Bhima  Yudhistira  Adhinegara,
              berpendapat,  stimulus  berupa  subsidi  upah  bagi  pekerja  sebaiknya  ditambah  dan  tidak
              dihilangkan. Idealnya per bulan pekerja mendapatkan tambahan subsidi Rp 1,2 juta, dilakukan
              minimum 5 bulan ke depan atau Rp 6 juta per pekerja. "Bantuan upah selama ini dianggap
              terlalu kecil karena banyak pekerja yang dirumahkan tanpa digaji," ujarnya.

              Badan Pusat Statistik mencatat, per Agustus 2020, ada 29,12 juta pekerja di Indonesia yang
              terdampak pandemi. Sebanyak 2,56 juta orang kehilangan pekerjaan dan menganggur akibat
              Covid-19 serta 24,03 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja.

              Menurut  Bhima,  tantangan  tahun  ini  diperkirakan  lebih  kompleks  dari  tahun  lalu.  Inflasi
              diperkirakan  akan  naik  karena  faktor  kenaikan  harga  pangan.  Harga  pangan  akan  kembali
              bergejolak  karena  curah  hujan  tinggi  dan  bencana  alam  yang  mengganggu  produksi  dalam
              negeri.

              Bencana alam yang memengaruhi kenaikan inflasi secara signifikan terlihat di daerah Mamuju,
              Sulawesi Barat, yang dilanda gempa bumi. Inflasi daerah tersebut pada Januari 2021 sebesar
              1,4 persen.

              "Inflasi yang meningkat akan melemahkan daya beli masyarakat," ujarnya. (ERK)


                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34