Page 112 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 JULI 2021
P. 112
INDONESIA-MALAYSIA BAHAS 7 POIN PENTING TERKAIT SISTEM PENEMPATAN
PEKERJA MIGRAN
Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat menugaskan pejabat tinggi dari kedua negara untuk
membahas lebih lanjut secara teknis konsep One Channel System (OCS) yang telah disepakati
kedua pemimpin negara.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi
mengatakan, usulan Pemerintah Indonesia terkait konsep OCS dan pengklasifikasian jabatan
masih perlu dibahas lebih teknis oleh kedua negara.
“Hal inilah yang mengakibatkan pembahasan draf pembaharuan atau Memorandum of
Understanding (MoU) Domestik Indonesia–Malaysia memakan waktu cukup lama" ujarnya dalam
rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (23/7/2021).
Anwar mengatakan hal itu saat memimpin pertemuan bilateral Indonesia-Malaysia, yakni
Delegasi Pembahasan MoU Employment and Protection of Domestic Workers in Malaysia secara
virtual, Jumat.
Pembahasan lebih lanjut terkait konsep OCS akan dilakukan setelah kesepakatan kedua negara
dicapai dalam pertemuan bilateral itu.
Sebelumnya, pembahasan draf MoU yang disampaikan Pemerintah Republik Indonesia (RI) sejak
September 2016 mengalami stagnasi.
Terkait lamanya progres pembahasan draf MoU tersebut, Anwar mengatakan, Pemerintah RI
telah melakukan pertemuan dengan Pemerintah Malaysia guna mendiskusikan hal-hal yang
menjadi pending issues selama ini dalam pembahasan draf pembaharuan MoU Domestik
Indonesia–Malaysia.
Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah RI diwakili Kemenaker, Kementerian Luar Negeri
(Kemenlu), Perwakilan RI, dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
Sementara, Pemerintah Malaysia diwakili Kementerian Sumber Manusia Malaysia (KSM) dan
Kemenlu.
Membahas tujuh poin penting
Anwar mengungkapkan, terdapat tujuh poin penting yang dibahas perwakilan Indonesia dan
Malaysia dalam pertemuan kerja sama bilateral Indonesia dan Malaysia.
Pertama, konsep OCS. Ide dasar dari OCS adalah untuk mengurangi biaya penempatan dan
menyederhanakan prosedur penempatan, sesuai dengan hukum dan regulasi yang berlaku di
kedua negara.
Dia menjelaskan, OCS mencakup penggunaan suatu sistem online yang menyediakan basis data
terkait permintaan pekerjaan, pemberi kerja, dan ketersediaan tenaga kerja di sektor domestik.
"Indonesia dan Malaysia akan melakukan integrasi sistem IT untuk implementasi OCS, serta akan
melakukan pertemuan teknis guna membahas proses bisnis OCS, " kata Anwar.
Kedua, konsep One Maid One Task. Dalam konsep ini, Malaysia mengusulkan satu orang pekerja
migran Indonesia (PMI) domestik akan bekerja pada satu keluarga dengan jumlah anggota
keluarga maksimal enam orang.
"Deskripsi pekerjaan PMI tersebut akan tertera secara rinci dalam dokumen perjanjian kerja, "
jelas Anwar.
111